11 Maret 2015

Anda Tidak Bahagia di Tempat Kerja? Inilah Solusinya

Ketidaknyamanan dan kebosanan di tempat kerja sering kali menjadi masalah bagi setiap pekerja. Banyak hal yang memicu kebosanan; mulai dari jenuh dengan rutinitas, merasa karier terhambat dikarenakan usulan-usulan tidak didengarkan atasan, ketidakcocokan dengan rekan sekerja sampai gaji yang dianggap tidak sesuai dengan beban pekerjaan.

Masalah-masalah tersebut yang kita alami, barangkali akan memunculkan keinginan untuk keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan baru saja. Tapi semuanya tidak semudah apa yang kita inginkan, kesulitan mencari pekerjaan baru malah akan menjadi momok selanjutnya. Timothy Butler, Direktur Program Pengembangana Karier di Harvard Business School menyarankan, sebelum memutuskan untuk pindah cobalah untuk mencari tahu ke dalam diri dahulu. "Dengar suara di dalam hati, barulah memutuskan".

Tapi jika kemudian berbagai masalah terus mendera dan membuat kerja terasa seperti 'neraka', berikut beberapa solusi yang disarankan oleh pakar karier yang bisa kita praktikkan :

cara mengatasi kebosanan di tempat kerja
1. Cobalah lihat kembali lebih jernih dimana persoalan yang terjadi

Tanpa disadari permasalah itu datang dari diri sendiri yang justru malah menjadikan diri kita terbelenggu pada pekerjaan kita. Jika hal ini yang terjadi, maka solusinya dari diri kita sendiri untuk segera memperbaiki cara kerja atau pandangan kita terhadap pekerjaan.

2. Lakukan sesuatu dengan cara yang berbeda
Tommy Erickson, seorang pakar tentang karier menyebutkan bahwa bisa jadi siksaan kerja karena diakibatkan rasa bosan. Pekerjaan monoton dan itu-itu saja membuat kita merasa tak nyaman bekerja. Jika ini yang terjadi, lakukanlah hal yang tak biasa. Misalnya jika bosan dengan pekerjaan memasukkan data, cobalah sesekali ubah data jadi cerita. Atau bisa ubah dengan kreatif versi Anda. Tentu dengan perhitungan yang tetap matang dan cermat agar terhindar dari kesalahan. Cara berbeda ini akan membuat "tantangan" baru yang menyalakan semangat anda.

3. Hadapi kenyataan yang ada
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, lapangan pekerjaan yang semakin sempit sementara pencari kerja semakin banyak. Karena itu anda yang telah memiliki pekerjaan, untuk mengingat hal ini. Dan yakinilah bahwa setiap orang memiliki masalahnya masing-masing, dengan cara ini kita akan lebih bersyukur terhadap apa yang kita kerjakan.

4. Buatlah rencana-rencana dengan melibatkan orang di sekitar
Jika memang masih merasa kurang nyaman bekerja, berdiskusilah dengan orang terdekat terlebih dahulu. Rekan sekerja, orang rumah, sahabat atau siapapun yang bisa dijadikan sumber untuk membuat rencana-rencana baru anda. Jika keputusannya memang harus pindah pekerjaan, coba diskusikan apa yang akan dilakukan sebelum lepas dari pekerjaan. Jangan sampai meninggalkan kesan buruk di kantor lama kita bekerja. Jika tetap bertahan, temukan solusi atas semua persoalan, jangan biarkan berlarut-larut. Jika atasan yang menjadi kendala, catat hal apa saja yang tak disukai atasan. Bisa jadi, apa yang tak disukainya sebenarnya pertanda bahwa kita harus memperbaiki performa kerja di bidang tersebut.

5. Lihatlah segala sisi positif yang ada
Sebenarnya kunci dari mengatasi masalah apapun di pekerjaan yang kita lakukan adalah dengan melihat sisi positif dibandingkan dengan mencari-cari yang negatif. Karena ada banyak sisi positif yang bisa kita lihat di pekerjaan yang kita jalani. Misalnya tunjangan kesehatan, asuransi kerja atau bahkan hubungan baik dengan rekan kerja dari lelucon ringan yang terselip saat istirahat siang. Walau terlihat sepele namun hal inilah yang layak kita pertimbangkan sebagai nilai positif sehingga pekerjaan bukan lagi menjadi beban.

Prinsip dasar yang harus diingat dalam bekerja adalah membedakan antara yang bisa diubah dan tidak bisa diubah, bertanggung jawablah dengan membuat perubahan, fokuslah pada yang terbaik untuk mengatasi semua persoalan. Jangan sampai kita berasumsi bahwa semua tak akan berubah, mengizinkan pikiran negatif yang menguasai kita dan coba menyelesaikan masalah sendirian.