Tipsiana.com - Sebuah fenomena cuaca langka membentuk pelangi indah mirip burung phoenix yang memiliki sayap warna-warni. Orang-orang di Isle of Palm, Carolina Selatan tercengang oleh fatamorgana ini yang muncul dilangit selama satu jam.
Dalam mitologi Mesir adalah sejenis burung api legendaris yang keramat, Phoenix merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Seorang saksi mata mengatakan pelangi phoenix ini membuatnya mengingat seorang temannya yang baru meninggal.
Tampilan yang luar biasa ini disebut sebagai "pelangi-api", atau awan warna-warni, yang hanya terjadi pada serangkaian kondisi tertentu yang amat langka. Seorang ahli meteorologi, Justin Lock, menjelaskan bahwa pelangi ini hanya terbentuk di puncak awan cirrus yang terdiri dari kristal es halus.
Untuk menghasilkan warna pelangi, sinar matahari harus menembus kristal pada sudut yang tepat sehingga membentuk efek prisma spektrum warna. Ketinggian matahari harus berada minimal 58 derajat diatas cakrawala. Istilah ilmiah untuk fenomena ini adalah busur circumhorizontal.
Efek yang sama dapat disaksikan pada saat matahari terbenam, dimana pada puncak awan cirrus sering menghasilkan banyak warna karena sudut cahaya matahari yang rendah mengakibatkan difraksi cahaya, dan menghasilkan warna merah terang, jingga dan ungu.
Dalam mitologi Mesir adalah sejenis burung api legendaris yang keramat, Phoenix merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Seorang saksi mata mengatakan pelangi phoenix ini membuatnya mengingat seorang temannya yang baru meninggal.
Tampilan yang luar biasa ini disebut sebagai "pelangi-api", atau awan warna-warni, yang hanya terjadi pada serangkaian kondisi tertentu yang amat langka. Seorang ahli meteorologi, Justin Lock, menjelaskan bahwa pelangi ini hanya terbentuk di puncak awan cirrus yang terdiri dari kristal es halus.
Untuk menghasilkan warna pelangi, sinar matahari harus menembus kristal pada sudut yang tepat sehingga membentuk efek prisma spektrum warna. Ketinggian matahari harus berada minimal 58 derajat diatas cakrawala. Istilah ilmiah untuk fenomena ini adalah busur circumhorizontal.
Efek yang sama dapat disaksikan pada saat matahari terbenam, dimana pada puncak awan cirrus sering menghasilkan banyak warna karena sudut cahaya matahari yang rendah mengakibatkan difraksi cahaya, dan menghasilkan warna merah terang, jingga dan ungu.