Tipsiana.com - Pada umumnya baterai smartphone bisa dipakai selama 2 hingga 3 tahun. Setelahnya, Anda perlu mengganti baterai baru. Namun ternyata banyak orang yang usia baterainya tak sampai setahun sudah harus membeli baterai baru. Mengapa ini bisa terjadi, bisa jadi cara merawat baterai ponsel mereka tidak benar.
Ponsel pintar masa kini butuh tenaga yang cukup besar untuk menjalankan banyak aplikasi didalamnya. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, dirancanglah baterai yang bisa menyimpan tenaga besar seperti jenis lithium-ion. Kelebihan baterai li-ion adalah ringan, memiliki siklus charge-discharge (kondisi dari kapasitas penuh sampai kembali di isi daya) ratusan kali dan untuk pengisian, ia tidak perlu menunggu sampai tenaga baterai benar-benar habis.
Namun kelemahan li-ion adalah sensitif pada panas dan bisa meledak bila suhunya terlalu tinggi. Meski kini telah dilengkapi dengan sirkuit yang mencegah baterai terlalu panas, kita tetap harus berhati-hati dengan suhu baterai kita.
Kesalahan yang paling umum yang akan memperpendek usia baterai adalah membiarkan baterai di isi daya semalaman. Tindakan ini memang tidak akan membuat baterai meledak karena adanya teknologi sirkuit tadi. Namun ini akan memperpendek usia baterai.
Agar baterai tahan lama, disarankan untuk tidak mengisi daya hingga penuh. Ini berhubungan dengan menjaga kestabilan baterai. Baterai yang diisi hingga kapasitas maksimum akan mengalami kondisi yang disebut stress tegangan tinggi (high voltage stress) berkepanjangan.
Kondisi ini akan memaksa ion baterai lithium berpindah dari sisi positif ke sisi negatif (pergerakan ini akan berbalik saat Anda menggunakan baterai). Meski baterai telah terisi daya penuh, tekanan tegangan tetap akan membebani baterai, dan secara perlahan akan merusak bahan kimia didalamnya.
Ketika telah terisi penuh, Anda harus melepaskan chargernya. "Ini seperti meregangkan otot-otot tubuh setelah lelah berolahraga," ungkap situs Battery University baru-baru ini.
Meski tampaknya merepotkan, baterai Li-ion sebenarnya cukup fleksibel, jadi Anda bisa mengecas baterai kapanpun Anda mau. Menjaga isi baterai maksimum hingga terisi 80% merupakan jumlah energi yang cukup untuk dipakai seharian dalam pemakaian wajar.
Sumber :
http://batteryuniversity.com/learn/article/charging_lithium_ion_batteries
news.bitofnews.com/most-people-have-been-charging-their-smartphones-wrong-and-its-slowly-killing-the-battery/
http://metro.co.uk/2016/07/23/this-is-why-you-shouldnt-leave-your-smartphone-on-charge-overnight-6024644/
Ponsel pintar masa kini butuh tenaga yang cukup besar untuk menjalankan banyak aplikasi didalamnya. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, dirancanglah baterai yang bisa menyimpan tenaga besar seperti jenis lithium-ion. Kelebihan baterai li-ion adalah ringan, memiliki siklus charge-discharge (kondisi dari kapasitas penuh sampai kembali di isi daya) ratusan kali dan untuk pengisian, ia tidak perlu menunggu sampai tenaga baterai benar-benar habis.
Namun kelemahan li-ion adalah sensitif pada panas dan bisa meledak bila suhunya terlalu tinggi. Meski kini telah dilengkapi dengan sirkuit yang mencegah baterai terlalu panas, kita tetap harus berhati-hati dengan suhu baterai kita.
Kesalahan yang paling umum yang akan memperpendek usia baterai adalah membiarkan baterai di isi daya semalaman. Tindakan ini memang tidak akan membuat baterai meledak karena adanya teknologi sirkuit tadi. Namun ini akan memperpendek usia baterai.
Agar baterai tahan lama, disarankan untuk tidak mengisi daya hingga penuh. Ini berhubungan dengan menjaga kestabilan baterai. Baterai yang diisi hingga kapasitas maksimum akan mengalami kondisi yang disebut stress tegangan tinggi (high voltage stress) berkepanjangan.
Kondisi ini akan memaksa ion baterai lithium berpindah dari sisi positif ke sisi negatif (pergerakan ini akan berbalik saat Anda menggunakan baterai). Meski baterai telah terisi daya penuh, tekanan tegangan tetap akan membebani baterai, dan secara perlahan akan merusak bahan kimia didalamnya.
Ketika telah terisi penuh, Anda harus melepaskan chargernya. "Ini seperti meregangkan otot-otot tubuh setelah lelah berolahraga," ungkap situs Battery University baru-baru ini.
Meski tampaknya merepotkan, baterai Li-ion sebenarnya cukup fleksibel, jadi Anda bisa mengecas baterai kapanpun Anda mau. Menjaga isi baterai maksimum hingga terisi 80% merupakan jumlah energi yang cukup untuk dipakai seharian dalam pemakaian wajar.
Sumber :
http://batteryuniversity.com/learn/article/charging_lithium_ion_batteries
news.bitofnews.com/most-people-have-been-charging-their-smartphones-wrong-and-its-slowly-killing-the-battery/
http://metro.co.uk/2016/07/23/this-is-why-you-shouldnt-leave-your-smartphone-on-charge-overnight-6024644/