8 September 2016

9 Tahun Menikah, Pasangan Ini Temukan Kado Misterius Di Lemari Mereka

Tipsiana.com - Bukan hal mudah membangun sebuah rumah tangga yang langgeng dan bahagia. Bahkan pasangan paling rukun sekalipun, pernah mengalami masa-masa sulit. Butuh kerja keras untuk bisa menjaga cinta dan kemesraan.

Tentu saja seiring perjalanan waktu, perdebatan dan pertengkaran akan muncul. Dan dari pertengkaran inilah ketakutan akan retaknya hubungan rumah tangga mencuat. Namun sebuah kisah sepasang suami istri berikut akan mengungkap bagaimana sebuah kado pernikahan bisa mengubah cara pandang kita dalam berumahtangga.


Kathy Gunn dan suaminya telah menikah selama 9 tahun dan kini telah dikaruniai anak, Dulu, ketika mereka melangsungkan pernikahan, bibinya memberi sebuah kado pernikahan. Namun kado itu tak boleh segera dibuka. Bibinya berpesan, mereka baru boleh membuka kadonya setelah mereka mengalami pertengkaran hebat pertama. Selama 9 tahun, isi kado tersebut tetap misterius.

Kathy membagikan kisahnya untuk kita:

"Suatu malam aku dan Brandon sedang menikmati segelas anggur di beranda. Kami sedang mengobrol tentang pesta pernikahan yang akan kami hadiri dan berdiskusi kado apa yang akan kami hadiahkan pada pengantin. Kami mulai mengingat-ingat kado apa yang telah kami terima waktu menikah dulu (hampir sembilan tahun yang lalu) dan menimbang hadiah apa yang paling kami sukai. Dan tiba-tiba, kami baru sadar kalau kado yang paling kami inginkan ternyata masih tersimpan di lemari... dan kado itu sampai saat ini belum dibuka. Kedengarannya aneh, tapi itulah kenyataannya!


Di hari pernikahan kami, aku dan suamiku menerima sebuah kotak putih dari Bibi Alison. Di amplop penyerta kado tersebut tertulis, 'Jangan dibuka sampai pertengkaran pertama kalian.'

Tentu saja, selama sembilan tahun menikah kami telah sering bertengkar. Bahkan ada suatu momen dimana kami sampai mempertimbangkan untuk bercerai. Tapi kami tetap tak mau membuka amplop misterius tersebut. Kami menghindarinya, karena bagi kami, bila membuka kado tersebut berarti kami telah gagal dalam berumahtangga. Kami menyimpan amplop ini sebagai jalan terakhir.


Jauh di dalam hati, kami percaya bahwa amplop tersebut berisi kunci untuk menyelamatkan pernikahan kami. Bagaimanapun, bibi Alison dan suaminya adalah pasangan yang rukun selama hampir 50 tahun hingga pamanku meninggal.


Malam ini, kami memutuskan untuk membuka kado tersebut. Didalamnya ternyata terdapat dua amplop kecil dengan tulisan nama kami di tiap amplopnya.

Ketika kami membuka amplopnya, kami menemukan uang dan dua buah catatan kecil, satu untuk Brandon dan satunya lagi untukku:


'Kathy, Pergilah makan pizza, udang, atau apapun yang kalian dua sukai... Jangan lupa 'mandi', Dengan cinta, Bibi Alison.'


'Brandon, Belilah sekuntum bunga dan sebotol anggur. Dengan cinta, Bibi Alison.'

Kami pikir kotak kado tersebut akan  menyelamatkan pernikahan kami - dan dengan caranya sendiri, ternyata demikian adanya. Aku berterimakasih pada Bibi Alison atas hadiah terindah dalam hidupku. Kado itu tergeletak dalam lemari selama sembilan tahun. Dan itu tak sia-sia.

Dengan caranya sendiri kado tersebut mengajarkan kami untuk lebih bisa toleran dan bersabar pada pasangan. Kekuatan pernikahan adalah ketika kami menjadi sahabat, pasangan, dan rekan tim terbaik. Kami sadar bahwa tak ada alat untuk menciptakan dan menjaga kerukunan berumahtangga.

Faktanya, kunci sebuah pernikahan sempurna bukan berada didalam kotak tersebut, tapi itu ada pada diri kita sendiri."