Tipsiana.com - Pada Desember 2015, untuk pertama kalinya kota Beijing menyatakan darurat polusi udara setelah kualitas udaranya 10 kali lipat lebih buruk dari ambang batas yang ditetapkan WHO. Kondisi ini membuat para pekerja dan siswa sekolah diliburkan. Jumlah kendaraan yang boleh beroperasi juga dibatasi.
Pemerintah China berusaha mencari solusi untuk bisa menyaring dan mengurangi partikel berbahaya yang menumpuk di udara serta menyarankan warganya untuk memakai masker. Namun beberapa pengusaha yang jeli, melihat situasi ini sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.
Di bulan yang sama, sebuah perusahaan asal Kanada menjual udara segar dalam kemasan kaleng seharga $14 s/d $20 (sekitar Rp.180.000 s/d Rp.250.000) per kaleng, bergantung besarnya kaleng. Dalam 2 minggu, 500 kaleng udara segar asal pegunungan Rocky Mountain ludes terjual.
Tak mau kalah, pada Februari 2016, pengusaha asal Inggris, Leo De Watts ikut meramaikan pasar udara segar yang dijual ke China. Ia menjual udara segar dari pedalaman Inggris dalam botol berukuran 580 ml dengan harga fantastis; £80 atau sekitar Rp.134.000 per botol. Meski harganya mahal, tetap saja ada yang membelinya.
Kini, sebuah mall di kota Xi'an juga menjual udara segar, namun dalam harga yang jauh lebih murah. Sekantong plastik udara segar dijual seharga 1 yuan (sekitar Rp.2.500). Kondisi udara di kota ini juga telah melampai ambang batas. Kandungan PM 2.5 di udara kotanya sebesar 65 mikrogram per meter kubik, lebih tinggi dari ambang batas WHO sebesar 25 mikrogram per meter kubik. Tapi menurut pemerintah China, jumlah ini masih masuk dalam kategori "Moderat".
Secara tidak langsung, polusi udara di China diperkirakan telah membunuh sekitar 4.000 orang setiap harinya. Inilah alasan masyarakat China mau membeli udara segar dalam kantong plastik.
Meski cara ini bukan solusi unuk mengatasi polusi udara, namun warga yang membeli berusaha menarik perhatian agar pemerintah melindungi lingkungan dan segera memperbaiki kualitas udara yang mereka hirup.
Omong-omong, jika Anda penasaran bagaimana cara udara segar dalam kemasan di produksi, silahkan lihat foto dibawah ini.
Metode yang digunakan untuk menghasilkan udara segar dari Inggris ini sangat sederhana. Udara segar yang ingin dikemas, 'ditangkap' dari udara bebas lalu dimasukkan kedalam botol. Itu saja.
Sementara cara yang digunakan perusahaan "Vitality Air" sedikit lebih canggih.
Pemerintah China berusaha mencari solusi untuk bisa menyaring dan mengurangi partikel berbahaya yang menumpuk di udara serta menyarankan warganya untuk memakai masker. Namun beberapa pengusaha yang jeli, melihat situasi ini sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.
Di bulan yang sama, sebuah perusahaan asal Kanada menjual udara segar dalam kemasan kaleng seharga $14 s/d $20 (sekitar Rp.180.000 s/d Rp.250.000) per kaleng, bergantung besarnya kaleng. Dalam 2 minggu, 500 kaleng udara segar asal pegunungan Rocky Mountain ludes terjual.
Tak mau kalah, pada Februari 2016, pengusaha asal Inggris, Leo De Watts ikut meramaikan pasar udara segar yang dijual ke China. Ia menjual udara segar dari pedalaman Inggris dalam botol berukuran 580 ml dengan harga fantastis; £80 atau sekitar Rp.134.000 per botol. Meski harganya mahal, tetap saja ada yang membelinya.
Kini, sebuah mall di kota Xi'an juga menjual udara segar, namun dalam harga yang jauh lebih murah. Sekantong plastik udara segar dijual seharga 1 yuan (sekitar Rp.2.500). Kondisi udara di kota ini juga telah melampai ambang batas. Kandungan PM 2.5 di udara kotanya sebesar 65 mikrogram per meter kubik, lebih tinggi dari ambang batas WHO sebesar 25 mikrogram per meter kubik. Tapi menurut pemerintah China, jumlah ini masih masuk dalam kategori "Moderat".
Secara tidak langsung, polusi udara di China diperkirakan telah membunuh sekitar 4.000 orang setiap harinya. Inilah alasan masyarakat China mau membeli udara segar dalam kantong plastik.
Meski cara ini bukan solusi unuk mengatasi polusi udara, namun warga yang membeli berusaha menarik perhatian agar pemerintah melindungi lingkungan dan segera memperbaiki kualitas udara yang mereka hirup.
Omong-omong, jika Anda penasaran bagaimana cara udara segar dalam kemasan di produksi, silahkan lihat foto dibawah ini.
Metode yang digunakan untuk menghasilkan udara segar dari Inggris ini sangat sederhana. Udara segar yang ingin dikemas, 'ditangkap' dari udara bebas lalu dimasukkan kedalam botol. Itu saja.
Sementara cara yang digunakan perusahaan "Vitality Air" sedikit lebih canggih.