22 Desember 2016

Ini Alasan Kenapa Orang Sukses Suka Pakai Baju yang Sama

Tipsiana.com - Pernahkah Anda memperhatikan gaya berpakaian pendiri Facebook, Mark Zuckerberg atau Steve Jobs si pencipta Apple, serta pemilik perusahaan komputer raksasa, Bill Gates? Pasti Anda akan sepakat bila kita simpulkan gaya berpakaian mereka tidak pernah berubah dan bahkan terkesan memakai baju yang itu-itu saja.

Di setiap kesempatan, Mark Zuckerberg hampir selalu tampil dengan hanya memakai kaos oblong dan celana jins, Steve Jobs dengan kaus leher ketat plus kaca mata bingkai bundarnya, dan Bill gates selalu setia dengan kemeja kantoran yang terkesan sangat santai. Para milyarder ini seolah tak punya cukup uang untuk membeli jenis pakaian model lain.


Meski banyak orang terobsesi dan selalu mengejar gaya fesyen terkini, kini gerakan 'Capsule wardrobe' semakin mendapatkan momentum. Capsule wardrobe adalah sebuah konsep dimana kita hanya mengisi lemari dengan pakaian yang mudah dipadu-padankan saja dan cocok digunakan pada berbagai kesempatan. Ia mengacu pada ide seseorang yang hanya mengenakan 10-15 hal dasar dalam berpakaian sepanjang waktu. Yang menarik adalah fakta bahwa makin banyak orang sukses dan terkenal dari kalangan politisi maupun pengusaha mulai menerapkan gaya ini.

Nah, berikut adalah tujuh alasan mengapa gaya ini makin disukai. Dari kesederhanaan berpakaian mereka, ternyata ada makna terpendam yang jauh lebih menarik untuk disimak.

1. Lebih sedikir mengambil keputusan 

Kelelahan dalam mengambil keputusan mengacu pada kualitas keputusan yang makin memburuk yang dibuat individu setelah harus terus-menerus mengambil keputusan dalam jangka waktu panjang. Bagi orang-orang yang selalu harus mengambil keputusan penting setiap hari, mengurangi pengambilan keputusan (bahkan untuk memilih pakaian di pagi hari) akan membuat mereka memiliki lebih banyak ruang mental dan produktivitas setiap harinya.

Ini membentuk dasar yang membuat Presiden Barack Obama selalu memakai model baju yang nyaris sama setiap harinya. "Anda akan melihat saya hanya memakai jas abu-abu atau biru. Saya hanya ingin mengurangi pengambilan keputusan. Saya tidak ingin membuat keputusan tentang apa yang akan saya makan atau apa yang akan saya pakai. Karena saya harus membuat banyak keputusan yang lebih penting dari itu."

Mark Zuckenberg juga punya alasan yang sama. Satu keputusan sembrono saat memilih pakaian di pagi hari akan menghasilkan keputusan yang lebih baik pada hal-hal yang jauh lebih penting di siang harinya.




2. Tidak membuang waktu

Kita takkan pernah tahu seberapa besar harta benda ternyata malah membebani kita sampai kita mulai menghapusnya. Namun bila kita mulai melakukannya, kita akan menemukan kebebasan, kesempatan dan kehidupan baru.

Bagi orang yang mapan dan mampu membeli apapun yang diinginkannya, memiliki pakaian banyak bisa menjadi dilematis. Ia akan membutuhkan lebih banyak waktu setiap harinya untuk memilah pakaian apa yang akan dikenakannya.

Seseorang bereksperimen dengan proyek 333, ini adalah sebuah tantangan pribadi dimana ia hanya memakai tak lebih dari 33 item pakaian selama tiga bulan. Proyek sederhana ini ternyata mampu mengubah hidup lebih menyenangkan. Ia mendapatkan manfaat terbesar dari membatasi isi lemari pakaiannya; karunia waktu. Bersiap-siap dipagi hari menjadi lebih mudah, cepat dan efisien.

3. Stress berkurang

Mathilda Kahl, seorang art director di New York mengaku ia mengenakan model pakaian yang sama setiap hari untuk menghindari kelelahan pengambilan keputusan dan untuk menghemat waktu, tapi ia juga menambahkan hal lain; untuk mengurangi stres. Khususnya mengurangi stres akibat harus memilih pakaian apa yang harus digunakannya di setiap pagi. "Apakah ini terlalu formal, atau terlalu santai? atau apakah gaunku terlalu pendek?"

"Hampir selalu, begitu aku melangkah ke terminal, aku selalu menyesal memakai pakaian yang baru kupilih." keluh Mathilda. Tapi kini, dengan ciri khas kemeja sutra putih dan celana panjang hitam yang selalu dikenakannya, ia telah mengurangi satu sumber kecemasan setiap hari.

4. Mengurangi energi yang terbuang sia-sia

Christopher Nolan telah membuat beberapa film paling sukses di abad 21. Tapi dulu ia begitu banyak menghabiskan energi hanya untuk memilih pakaian apa yang akan dikenakannya. Kini, ia memutuskan hanya akan memakai jas ketat warna pekat dengan kemaja biru serta celana panjang hitam dan sepatu sederhana setiap hari.

"Lemari besar tak hanya akan membuat energi lebih banyak terbuang untuk memilih pakaian tapi ia juga membutuhkan perawatan dan pengaturan lebih. Sementara pakaian yang sedikit akan membuat cucian lebih sedikit dan mudah disimpan" kata Christopher.


5. Ikonik

Alice Gregory adalah seorang penulis yang tinggal di New York, ia menyebut seseorang yang selalu memakai pakaian 'seragam' setiap harinya dengan sebutan ikonik. Ini adalah cara yang murah dan mudah untuk menjadi terkenal. "Pakaian 'seragam' bisa membuat seseorang tampak dewasa dan baik hati dan menjadi cara menanamkan identitas tersebut."

Alice menekankan mengenakan model pakaian yang sama setiap hari adalah cara untuk menegaskan status Anda sebagai protagonis. Ini adalah alasan utama mengapa karakter komik tidak pernah mengganti pakaian mereka.


6. Mengurangi biaya

Sering terjadi lemari penuh pakaian dan sepatu yang dibeli, tapi jarang dipakai. Bayangkan, keluarga di Amerika setiap tahunnya rata-rata menghabiskan uang 23 juta rupiah hanya untuk belanja pakaian. Dan ternyata, kebanyakan kita membeli pakaian bukan atas dasar kebutuhan sama sekali. Pada tahun 1930, wanita Amerika hanya memiliki sembilan potong pakaian, tapi kini seorang wanita Amerika memiliki 30 pakaian! Hidup dengan gaya Capsule wardrobe jelas akan menghemat banyak uang.

7. Lebih tenang dan damai

Bulan lalu, Drew Barrymore menulis sebuah artikel dengan gaya berpakaiannya. "Awalnya, aku punya 40 gaun, dan 20 gaun diantaranya sudah ketinggalan mode. Dan setelah punya dua bayi, 30 gaun sudah tak muat lagi. Soal pakaian, Aku berada dipersimpangan jalan, dan itu sangat menyakitkan."

Untuk mengatasinya, Drew melakukan diet lemari dengan hanya membeli pakaian yang benar-benar dibutuhkannya. Sebulan kemudian, ia kembali bisa bergembira karena pakaian tak lagi menjadi perang batin baginya. Selera modenya kini 'lebih tenang dan damai'.

Tanpa sadar, orang berlomba-lomba memakai sesuatu yang sedang 'tren' tanpa peduli apakah itu cocok untuknya dan akhirnya hanya menjadi korban mode. Namun kini makin banyak orang yang sadar dan berusaha mencari kebebasan dengan solusi baru. Inilah mengapa Capsule wardrobe kini menemukan momentumnya.