Tipsiana.com - Seperti biasa setiap hari jumat kami dari Kamila Catering (Petrichor Indonesia) melaksanakan program Jumat Berbagi. Sepulang menjemput anak sulung, saya pulang dan menunaikan sholat ashar, Saya dan anak sulung saya berangkat dengan membawa nasi kotak yg sudah disiapkan. Sambil bermotor pelan, kami berkeliling membagikan nasi box.
Alhamdulillah jumat berbagi kali ini cukup banyak (38 box nasi) sehingga kami bisa membagikan ke tukang ojeg di daerah Cimanggu, tukang becak di seputaran Air Mancur, petugas kebersihan, dan para tunawisma.
Dari taman cimanggu, kami keliling ke Menteng- Mawar- Pasar Merdeka- Pasar Anyar- Air Mancur. Rasanya perjalanan sudah jauh tapi nasi kotak masih tersisa beberapa lagi.
Dalam hati bertanya,
"Nasi kotak ini rizki siapa yaaa?"
Kami pun terus berjalan kearah warung jambu. Setelah melewati pabrik ban Goodyear saya melihat seorang kakek pengisi korek gas sedang tertunduk lesu sambil menyender di tiang listrik. Saya mendekat lalu bertanya.
"Maaf bapa sudah makan."
"Belum, Pak." jawab Bapak itu lemah.
Saya kemudian menyerahkan satu kotak. Belum juga saya menjelaskan tentang Jumat Berbagi dan nama donatur, Bapak penjual gas korek tersebut langsung ambil dan makan dg lahap dan tanpa basabasi. Saya kaget. Saya berrtanya lagi,
"Bapak ada air minum?"
"Tidak ada." jawab Bapak itu.
Saya langsung meminta tolong anak saya membelikan air minum dalam kemasan. Saya biarkan bapak tersebut menghabiskan makanan. Setelah makanan di kotak nasi habis, Bapak penjual gas korek ini menyampaikan sesuatu yang mengejutkan saya.
"Dua hari saya belum makan. Karena gak ada yg isi gas. Sekarang hanya sedikit orang yg mau isi gas." Kata Bapak penjual gas korek itu dengan bahasa dan llogat sunda (di tulisan ini saya terjemahkan).
Setelah itu saya menyampaikan amanah donatur, Saya menyeerahkan nasi satu kotak lagi. Bapak tersebut mengucapkan terima kasih berkali-kali. Binar matanya membuat saya ingin segera pergi dr tempat itu. Karena saya tidak mampu menahan air mata.
Yaa rabb...
Ternyata kisah penjual korek api yg kelaparan bukan hanya terjadi dalam dongeng. Tapi ini terjadi di dekat kita. Di kota yang gemerlap dg wisata kuliner. Akankah kita (tidak) peduli?
Kota Hujan Bogor
Ahmad Sumarta, 21/4/17
*Program Jumat Berbagi adalah kegiatan membagikan sarapan bagi para pekerja jalanan setiap jum'at pagi yang dilakukan oleh para relawan. Gerakan ini telah menyebar di kota-kota besar Indonesia.
Alhamdulillah jumat berbagi kali ini cukup banyak (38 box nasi) sehingga kami bisa membagikan ke tukang ojeg di daerah Cimanggu, tukang becak di seputaran Air Mancur, petugas kebersihan, dan para tunawisma.
Dari taman cimanggu, kami keliling ke Menteng- Mawar- Pasar Merdeka- Pasar Anyar- Air Mancur. Rasanya perjalanan sudah jauh tapi nasi kotak masih tersisa beberapa lagi.
Dalam hati bertanya,
"Nasi kotak ini rizki siapa yaaa?"
Kami pun terus berjalan kearah warung jambu. Setelah melewati pabrik ban Goodyear saya melihat seorang kakek pengisi korek gas sedang tertunduk lesu sambil menyender di tiang listrik. Saya mendekat lalu bertanya.
"Maaf bapa sudah makan."
"Belum, Pak." jawab Bapak itu lemah.
Saya kemudian menyerahkan satu kotak. Belum juga saya menjelaskan tentang Jumat Berbagi dan nama donatur, Bapak penjual gas korek tersebut langsung ambil dan makan dg lahap dan tanpa basabasi. Saya kaget. Saya berrtanya lagi,
"Bapak ada air minum?"
"Tidak ada." jawab Bapak itu.
Saya langsung meminta tolong anak saya membelikan air minum dalam kemasan. Saya biarkan bapak tersebut menghabiskan makanan. Setelah makanan di kotak nasi habis, Bapak penjual gas korek ini menyampaikan sesuatu yang mengejutkan saya.
"Dua hari saya belum makan. Karena gak ada yg isi gas. Sekarang hanya sedikit orang yg mau isi gas." Kata Bapak penjual gas korek itu dengan bahasa dan llogat sunda (di tulisan ini saya terjemahkan).
Setelah itu saya menyampaikan amanah donatur, Saya menyeerahkan nasi satu kotak lagi. Bapak tersebut mengucapkan terima kasih berkali-kali. Binar matanya membuat saya ingin segera pergi dr tempat itu. Karena saya tidak mampu menahan air mata.
Yaa rabb...
Ternyata kisah penjual korek api yg kelaparan bukan hanya terjadi dalam dongeng. Tapi ini terjadi di dekat kita. Di kota yang gemerlap dg wisata kuliner. Akankah kita (tidak) peduli?
Kota Hujan Bogor
Ahmad Sumarta, 21/4/17
*Program Jumat Berbagi adalah kegiatan membagikan sarapan bagi para pekerja jalanan setiap jum'at pagi yang dilakukan oleh para relawan. Gerakan ini telah menyebar di kota-kota besar Indonesia.