Tipsiana.com - Semakin lama Anda punya mobil, maka akan semakin terbentuk kebiasaan berkendara Anda. Sayangnya tidak semua kebiasaaan itu bagus untuk mobil Anda. Apalagi, semakin berpengalaman Anda dalam berkendara, maka akan semakin susah merubah kebiasaan buruk berkendara.
Beberapa kebiasaan tak bijak berikut akan diulas agar Anda bisa terbantu untuk memulai merubahnya. Tentu dengan merubah kebiasaan tersebut, akan membuat mobil Anda lebih awet. Jadi, Anda tak perlu mengeluarkan biaya ekstra karena harus memperbaiki mobil yang rusak akibat salah penggunaan.
Banyak orang punya kebiasaan selalu meletakkan tangannya di tongkat persneling selama menyetir. Ada alasan kenapa kebiasaan ini tak boleh dilakukan, yang paling utama adalah saat berkendara Anda seharusnya wajib memegang stir dengan dua tangan.
Efek merusak lainnya adalah, meski berpengaruh kecil namun terus-menerus, tekanan pada gearbox akan membuat gerakan mengaduk yang membuat gearbox transmisi menjadi tidak stabil. Pada akhirnya, akan membuat masalah pada gigi transmisi Anda.
Saat mobil sedang tidak digunakan, kotoran mekanis di tangki bahan bakar akan menumpuk membentuk sedimen dibagian bawah tangki. Saat tangki nyaris kosong, kotoran tersebut akan masuk kedalam pompa bahan bakar dan filter, dan bisa menyebabkan kerusakan. Bila mobil tidak digunakan dalam waktu lama, pastikan tangki terisi setidaknya separuh untuk menghindari kondensat mengental.
"Jaga jarakmu, tapi tetap menyatu dengan arus lalu lintas". Ungkapan ini yang sering diajarkan di kursus menyetir. Tapi jika Anda terus menerus melakukan pengereman yang tak perlu, siap-siaplah menyediakan dana untuk mengganti piringan dan kampas rem yang cepat aus. Untuk mencegah kecelakaan, ingatlah untuk secara berkala mengganti selang rem dan selalu memperhatikan indikator minyak rem Anda.
Suara berderak sedikit saja atau suara tak biasa lainnya bisa mengindikasikan adanya kerusakan pada mobil Anda. Banyak pengemudi cenderung mengabaikan tanda-tanda ini, akibatnya, mobil mereka sering mogok di tengah jalan.
Jika mobil Anda mulai mengeluarkan suara tak biasa, pastikan untuk segera mengetahui sumber suara untuk mengetahui masalh dan memperbaikinya.
Saat Anda memarkir mobil dengan transmisi otomatis di daerah dengan kontur tanah lereng yang menanjak atau menurun, seluruh beban jatuh pada roda gigi dari poros output dari gearbox. Agar aman, tahan rem kaki dan rubah ke mode "Parkir". Kemudian tarik rem tangan, baru kemudian lepaskan rem kaki secara perlahan.
Kebanyakan mobil modern tak lagi butuh pemanasan mesin. Tapi yang harus diperhatikan, sampai alat pengukur suhu menunjukkan mobil telah siap dioperasikan, jangan menggeber mobil lebih dari 2000 rpm. Dalam kondisi dingin, disarankan agar mesin tetap menyala selama 1-2 menit sebelum dijalankan.
Banyak pengendara cenderung selalu melakukan rem kaki terus menerus ketika berkendara di jalan menurun. Ini bisa mengakibatkan sistem pengereman menjadi overheating (terlalu panas). Yang harus dilakukan saat berada di jalan menurun adalah dengan mengkombinasikan pengereman normal bersama cara lain, yaitu dengan menurunkan gigi dan melakukan 'engine breaking'.
Sumber : Brightside
Beberapa kebiasaan tak bijak berikut akan diulas agar Anda bisa terbantu untuk memulai merubahnya. Tentu dengan merubah kebiasaan tersebut, akan membuat mobil Anda lebih awet. Jadi, Anda tak perlu mengeluarkan biaya ekstra karena harus memperbaiki mobil yang rusak akibat salah penggunaan.
7. Meletakkan tangan terus-menerus di tongkat persneling
Banyak orang punya kebiasaan selalu meletakkan tangannya di tongkat persneling selama menyetir. Ada alasan kenapa kebiasaan ini tak boleh dilakukan, yang paling utama adalah saat berkendara Anda seharusnya wajib memegang stir dengan dua tangan.
Efek merusak lainnya adalah, meski berpengaruh kecil namun terus-menerus, tekanan pada gearbox akan membuat gerakan mengaduk yang membuat gearbox transmisi menjadi tidak stabil. Pada akhirnya, akan membuat masalah pada gigi transmisi Anda.
6. Mengisi bensin hanya saat tangki hampir kosong
Saat mobil sedang tidak digunakan, kotoran mekanis di tangki bahan bakar akan menumpuk membentuk sedimen dibagian bawah tangki. Saat tangki nyaris kosong, kotoran tersebut akan masuk kedalam pompa bahan bakar dan filter, dan bisa menyebabkan kerusakan. Bila mobil tidak digunakan dalam waktu lama, pastikan tangki terisi setidaknya separuh untuk menghindari kondensat mengental.
5. Menggunakan rem terus menerus
"Jaga jarakmu, tapi tetap menyatu dengan arus lalu lintas". Ungkapan ini yang sering diajarkan di kursus menyetir. Tapi jika Anda terus menerus melakukan pengereman yang tak perlu, siap-siaplah menyediakan dana untuk mengganti piringan dan kampas rem yang cepat aus. Untuk mencegah kecelakaan, ingatlah untuk secara berkala mengganti selang rem dan selalu memperhatikan indikator minyak rem Anda.
4. Mengabaikan suara mencurigakan
Suara berderak sedikit saja atau suara tak biasa lainnya bisa mengindikasikan adanya kerusakan pada mobil Anda. Banyak pengemudi cenderung mengabaikan tanda-tanda ini, akibatnya, mobil mereka sering mogok di tengah jalan.
Jika mobil Anda mulai mengeluarkan suara tak biasa, pastikan untuk segera mengetahui sumber suara untuk mengetahui masalh dan memperbaikinya.
3. Malas menggunakan rem tangan
Saat Anda memarkir mobil dengan transmisi otomatis di daerah dengan kontur tanah lereng yang menanjak atau menurun, seluruh beban jatuh pada roda gigi dari poros output dari gearbox. Agar aman, tahan rem kaki dan rubah ke mode "Parkir". Kemudian tarik rem tangan, baru kemudian lepaskan rem kaki secara perlahan.
2. Menjalankan mesin dingin dengan putaran revs tinggi
Kebanyakan mobil modern tak lagi butuh pemanasan mesin. Tapi yang harus diperhatikan, sampai alat pengukur suhu menunjukkan mobil telah siap dioperasikan, jangan menggeber mobil lebih dari 2000 rpm. Dalam kondisi dingin, disarankan agar mesin tetap menyala selama 1-2 menit sebelum dijalankan.
1. Terus menginjak rem kaki di jalanan menurun
Banyak pengendara cenderung selalu melakukan rem kaki terus menerus ketika berkendara di jalan menurun. Ini bisa mengakibatkan sistem pengereman menjadi overheating (terlalu panas). Yang harus dilakukan saat berada di jalan menurun adalah dengan mengkombinasikan pengereman normal bersama cara lain, yaitu dengan menurunkan gigi dan melakukan 'engine breaking'.
Sumber : Brightside