Masih ingatkah Anda saat masa kecil ketika masih tinggal di pedesaan. Ketika belum ada sarana sanitasi yang layak seperti saat ini, bila ingin buang hajat di sungai kita akan cik-cik-tu (ancik ancik watu), berjongkok diatas batu sambil menyatu dengan alam.
Kini, kloset modern telah merubah posisi buang air besar (BAB) kita dari yang dulunya jongkok menjadi posisi duduk. Namun ternyata hidup dengan cara modern tidak selamanya benar.
Seorang penulis Jerman telah mengguncang negaranya dengan teori barunya tentang bagaimana cara buang air besar yang sebenarnya. Dan kita semua sepertinya harus mulai belajar lagi dari bawah. Jika Anda baru saja keluar dari toilet, Anda kemungkinan besar melakukan buang air besar dengan cara yang salah.
Menurut Giula Enders, seorang penulis yang ahli menyoal BAB, kloset duduk yang kini merupakan sarana standar di rumah kita ternyata tidak baik untuk kesehatan perut kita. Buku yang ditulis Enders berjudul Darm mit Charme, yang diterjemahkan menjadi Perut yang Menawan, telah terjual sebanyak 200.000 eksemplar di negara asalnya. Dalam bukunya pembaca disuguhkan deskripsi dan gambaran bagaimana seharusnya cara BAB yang benar dan sehat.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan BAB akan lebih efisien jika kita dalam posisi jongkok. BAB dengan cara duduk akan membuat waktu BAB lebih lama dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti wasir dan gangguan usus. Ini sebabnya mengapa penyakit pencernaan seperti diversikular lebih banyak diderita orang Eropa daripada Asia.
Ternyata mekanisme penutupan usus mirip seperti rumah tertekuk, yang tidak dirancang untuk membuka sepenuhnya saat kita duduk atau berdiri.
Melakukan BAB dengan cara jongkok, ternyata merupakan posisi alami yang sehat dan akan mengurangi tekanan pada bokong. Ender menjelaskan bahwa 1,2 milyar orang diseluruh dunia yang melakukan BAB jongkok hidup lebih sehat karena hampir tidak memiliki riwayat penyakit pencernaan diversikular dan lebih sedikit menderita wasir.
Orang-orang barat dan penduduk perkotaan di Asia ternyata harus memeras jaringan usus lebih kuat karena melakukan BAB dengan cara duduk. Bagi yang terlanjur memiliki kloset duduk, menempatkan bangku kecil agar bisa jongkok mungkin bisa membantu, tapi intinya adalah; demi kesehatan, kita harus belajar lagi cara BAB yang benar.
Kembali kearifan tradisional menunjukkan kebijaksanaanya pada kita yang kini hidup di dunia modern.
Sumber: mirror.co.uk, mercola.com, squattypottyme.com
Kini, kloset modern telah merubah posisi buang air besar (BAB) kita dari yang dulunya jongkok menjadi posisi duduk. Namun ternyata hidup dengan cara modern tidak selamanya benar.
Seorang penulis Jerman telah mengguncang negaranya dengan teori barunya tentang bagaimana cara buang air besar yang sebenarnya. Dan kita semua sepertinya harus mulai belajar lagi dari bawah. Jika Anda baru saja keluar dari toilet, Anda kemungkinan besar melakukan buang air besar dengan cara yang salah.
Menurut Giula Enders, seorang penulis yang ahli menyoal BAB, kloset duduk yang kini merupakan sarana standar di rumah kita ternyata tidak baik untuk kesehatan perut kita. Buku yang ditulis Enders berjudul Darm mit Charme, yang diterjemahkan menjadi Perut yang Menawan, telah terjual sebanyak 200.000 eksemplar di negara asalnya. Dalam bukunya pembaca disuguhkan deskripsi dan gambaran bagaimana seharusnya cara BAB yang benar dan sehat.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan BAB akan lebih efisien jika kita dalam posisi jongkok. BAB dengan cara duduk akan membuat waktu BAB lebih lama dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti wasir dan gangguan usus. Ini sebabnya mengapa penyakit pencernaan seperti diversikular lebih banyak diderita orang Eropa daripada Asia.
Ternyata mekanisme penutupan usus mirip seperti rumah tertekuk, yang tidak dirancang untuk membuka sepenuhnya saat kita duduk atau berdiri.
Melakukan BAB dengan cara jongkok, ternyata merupakan posisi alami yang sehat dan akan mengurangi tekanan pada bokong. Ender menjelaskan bahwa 1,2 milyar orang diseluruh dunia yang melakukan BAB jongkok hidup lebih sehat karena hampir tidak memiliki riwayat penyakit pencernaan diversikular dan lebih sedikit menderita wasir.
Orang-orang barat dan penduduk perkotaan di Asia ternyata harus memeras jaringan usus lebih kuat karena melakukan BAB dengan cara duduk. Bagi yang terlanjur memiliki kloset duduk, menempatkan bangku kecil agar bisa jongkok mungkin bisa membantu, tapi intinya adalah; demi kesehatan, kita harus belajar lagi cara BAB yang benar.
Kembali kearifan tradisional menunjukkan kebijaksanaanya pada kita yang kini hidup di dunia modern.
Sumber: mirror.co.uk, mercola.com, squattypottyme.com