9 Juli 2015

Berkat Doa dan Kepedulian Netizen, Nasib Kakek Sebatang Kara ini Mulai Membaik

Tipsiana.com - Seorang kakek yang hidup sebatang kara di dekat pantai Padang, hidup dalam kondisi memprihatinkan. Tubuhnya kurus tinggal tulang berbalut kulit. Tanpa ada yang merawat, kakek duda tanpa anak ini hanya berharap dari kebaikan tetangga untuk makan sehari-hari. Sementara untuk aktivitas yang lain, kakek ini menghabiskan kesehariannya di atas ranjang kumuh karena tak mampu lagi berjalan.

Nasib tak beruntung Kek Anjang, nama panggilannya, mulai sedikit berubah saat seseorang mengupload kondisi buruk beliau ke publik lewat aplikasi WA. Seorang netizen mulai menggalang aksi untuk menolong sang kakek. Netizen yang berprofesi sebagai ustadz tersebut bersama jamaah dan teman-temannya berencana memperbaiki rumah si kakek yang tak layak huni. Mereka mengupload foto kondisi kek Anjang di FB untuk menggalang bantuan.


Gayung bersambut, banyak Netizen di facebook yang simpati dengan kek Anjang mulai menyalurkan bantuan. Kabar ini pun semakin meluas setelah seorang blogger mengirimkan berita ini ke Vlog Viva dan publik terkejut. Dalam tiga hari, foto kek Anjang yang dirilis di foto kronologi Facebook Viva telah di like oleh lebih dari  24.000 orang, dibagikan sebanyak 500 kali dan berisi lebih dari seribu komentar.


Hampir semua komentar bernada simpati dan terkejut dengan kondisi kek Anjang. Mereka hampir tak percaya di Indonesia masih ada kakek yang terlantar dengan kondisi sangat buruk. Sebagian menyalahkan pemerintah yang lalai, yang lain menyalahkan sanak keluarga dan tetangga, tapi semua komentar para Netizen diakhiri dengan doa mohon keselamatan untuk kek Anjang. Doa lebih dari 24 ribu orang tersebut sepertinya didengar dan di ijabah sang Khalik.

Kini rumah kek Anjang mulai diperbaiki. Aksi bedah rumah ini dimotori oleh ustadz Abu Sholeh Al Anshary. Sementara itu, kondisi fisik kek Anjang pun mulai dirawat. Rambut gondrongnya kini telah dipangkas rapi dan beliau dimandikan hingga bersih. Untuk sementara beliau tinggal di rumah tetangga sampai bangunan rumahnya selesai.


Untuk kedepannya, selain rumah yang layak huni, kek Anjang akan ditemani pengasuh yang akan membantu seluruh kebutuhan sehari-harinya.Ustadz Abu Sholeh Al Anshary beserta Tim IndoneSyam yang akan mengatur dan membiayai pengasuh tersebut. Namun mereka masih membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk menjamin kelangsungan rencana tersebut.

Dari pantauan di lapangan, Kek Anjang tinggal di lingkungan yang mayoritas masyarakatnya hidup dalam kemiskinan. Banyak rumah ditempeli striker "Rumah Tangga Miskin". Bila ada netizen yang menyalahkan tetangga, tudingan tersebut tidak tepat, karena mereka juga hidup miskin. Mereka membantu kek Anjang semampu mereka.


Kejadian ini menandai bahwa kepedulian kita, pada level apapun, mampu membantu orang-orang tak beruntung diluar sana. Bantuan dalam bentuk fisik maupun materi akan sangat menolong, namun bila kita belum mampu, maka doa ikhlas kita akan menjadi berarti bagi mereka.

Alhamdulillah, Kek Anjang sekarang punya kursi roda.

Berikut artikel yang mengabarkan kondisi kek anjang sebelumnya : Tak Terawat, Kakek ini BAK dan BAB di Kamar Gubuknya

Update : Innalillahi wa innailaihi raajiuun, beberapa bulan setelah diurus dengan layak oleh para relawan, kek Anjang meninggal dunia dengan tenang. Selamat jalan, kek.. surga pasti lebih baik dari jalan hidupmu di dunia.

Sumber informasi dan foto: Abu Sholeh Al Anshary