Tipsiana.com - Konsumen di Negara Asia ternyata banyak membeli pakaian berisi kalimat bermakna negatif. Tapi mereka membeli tanpa menyadarinya, karena kebanyakan orangtua tersebut tak bisa berbahasa Inggris.
Parahnya, para orangtua membeli pakaian itu untuk anaknya. Tulisan di pakaian tersebut berisi kalimat bermakna sangat negatif, dan ironisnya, pakaian ini dikenakan oleh anak-anak berusia sekitar delapan tahun yang juga belum mengerti bahasa Inggris.
Menurut Shanghailist yang dilansir Mirror Today, pakaian tersebut telah menimbulkan perdebatan setelah seseorang memotretnya di sebuah mal di Luoyang, China dan beredar luas di dunia maya.
Seorang pria yang diidentifikasi hanya sebagai Mr. Guo mengatakan kalau dia memilih topi bisbol yang dihiasi kata 'F*** you pay me' untuk anaknya. Tapi sang anak tak mau memakai topi itu karena ternyata tahu artinya. Si penjual baju juga ternyata tak tahu arti dari kalimat yang tertulis di baju-baju yang dijualnya.
Ada juga gaun yang bertuliskan "I'am a who**" yang artinya "Saya Pel**ur". Bayangkan, ia dibelikan baju tersebut oleh ibunya, dan dengan percaya diri berfoto bersama sang ibu.
Kejadian ini sebenarnya telah melanggar hukum perlindungan konsumen di China, yang menyatakan pelanggan 'berhak untuk diperlakukan dengan bermartabat'. Mereka diizinkan oleh hukum untuk mengembalikan baju-baju berisi kalimat tidak senonoh tersebut.
Ini juga jadi pelajaran bagi para orangtua agar selalu memilih dan memilah sesuatu dengan teliti untuk sang buah hati tercinta.
Sumber : mirror.co.uk
Parahnya, para orangtua membeli pakaian itu untuk anaknya. Tulisan di pakaian tersebut berisi kalimat bermakna sangat negatif, dan ironisnya, pakaian ini dikenakan oleh anak-anak berusia sekitar delapan tahun yang juga belum mengerti bahasa Inggris.
Menurut Shanghailist yang dilansir Mirror Today, pakaian tersebut telah menimbulkan perdebatan setelah seseorang memotretnya di sebuah mal di Luoyang, China dan beredar luas di dunia maya.
Seorang pria yang diidentifikasi hanya sebagai Mr. Guo mengatakan kalau dia memilih topi bisbol yang dihiasi kata 'F*** you pay me' untuk anaknya. Tapi sang anak tak mau memakai topi itu karena ternyata tahu artinya. Si penjual baju juga ternyata tak tahu arti dari kalimat yang tertulis di baju-baju yang dijualnya.
Ada juga gaun yang bertuliskan "I'am a who**" yang artinya "Saya Pel**ur". Bayangkan, ia dibelikan baju tersebut oleh ibunya, dan dengan percaya diri berfoto bersama sang ibu.
Kejadian ini sebenarnya telah melanggar hukum perlindungan konsumen di China, yang menyatakan pelanggan 'berhak untuk diperlakukan dengan bermartabat'. Mereka diizinkan oleh hukum untuk mengembalikan baju-baju berisi kalimat tidak senonoh tersebut.
Ini juga jadi pelajaran bagi para orangtua agar selalu memilih dan memilah sesuatu dengan teliti untuk sang buah hati tercinta.
Sumber : mirror.co.uk