28 September 2015

Wabah Mematikan Yang Tercatat Dalam Sejarah

Tipsiana.com - Wabah merupakan penyakit menular yang dapat berjangkit dengan sangat cepat dan menyerang sejumlah besar orang secara luas. Kemunculan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri ini pada mulanya berasal dari hewan yang telah terjangkit.

Dan dari masa ke masa ada saja temuan wabah baru seperti wabah flu belakangan ini yang juga menyebabkan kematian. Dalam sejarah dunia tercatat banyak wabah besar atau pandemi yang telah merenggut banyak nyawa. Berikut ini beberapa wabah yang pernah tercatat dalam sejarah.


1. Flu Spanyol (1918 - 1920)
Flu yang lebih mematikan dari perang dunia ini mewabah pada tahun 1918 saat terjadi Perang Dunia I. Walau disebut flu Spanyol, flu ini bukan berasal dari Spanyol hanya saja flu ini tercatat telah menjangkiti wilayah Spanyol pada Mei 1918. Namun flu ini pertama kali teridentifikasi pada awal maret 1918 di camp pelatihan militer AS di Fort Rilley, Kansas. Dan pada bulan Oktober 1918 flu ini telah menjadi pandemi ke seluruh benua.


Gejala yang timbul dari wabah ini sama seperti flu pada umumnya. Kebanyakan penderita yang terkena wabah ini adalah orang dewasa berusia muda yang sering mengabaikan flu. Sekitar 5 persen dari penderita meninggal dengan wajah keunguan karena kehabisan nafas, setelah dua - tiga hari mengalami flu. Flu ini berakhir pada tahun 1920 dan menewaskan sekitar 50 - 100 juta korban jiwa dari berbagai benua. Belakangan teridentifikasi flu ini sebagai H1N1.

2. Kolera (1816 - Sekarang)
Kolera telah membunuh jutaan orang. Penyakit ini pertama kali muncul India dan telah menewaskan sebanyak 40 juta orang antara tahun 1817 - 1860 dan berlanjut menyerang Eropa dan Amerika Serikat dimana kolera telah membunuh lebih dari 100.000 orang.


Kolera sendiri juga pernah menyerang Indonesia pada tahun 1961 tepatnya di Sulawesi yang disebut kolera El Tor. Penyakit ini lantas menyebar ke Asia Timur hingga mencapai Bangladesh pada tahun 1963. Gejala yang muncul akibat virus kolera ini berupa diare, perut keram,  mual, muntah dan dehidrasi.

3. The Black Death (1334 - 1771)
Black Death atau kematian hitam ini melanda Eropa pada tahun 1347, membunuh lebih dari duapertiga populasi di Eropa yaitu sekitar 75 juta jiwa. Dalam sejarahnya diyakini wabah ini berasal dari Asia Tengah di dataran stepa. Pada tahun 1334 wabah ini menyebar di Asia hingga Cina dan bersama pasukan dan pedagang Mongol wabah ini terbawa hingga ke Eropa.


Penyakit ini bermula dari kutu hewan pengerat yang terinfeksi dan setelah tikus atau marmut tersebut mati, kutu hewan tersebut menggigit manusia dan menyebarkannya kepada manusia. Gejala penyakit ini berupa pembengkakan pada bagian pangkal paha atau ketiak, atau lebih dikenal pembengkakan getah bening (bubo). Meskipun beberapa korban yang selamat dari penyakit, wabah penyakit ini biasanya hanya memberikan harapan hidup seseorang hanya selama satu minggu.


4. Wabah Justinian (541 - 750)
Wabah ini merupakan wabah pes pertama yang tercatat dalam sejarah. Bermula dari Mesir wabah ini menyebar ke konstantinopel (Istanbul) yang menewaskan 10.000 orang tiap harinya. Diperkirakan sekitar 40 persen penduduk kota tersebut meninggal akibat wabah ini. Dari sebuah penelitian wabah ini disebabkan oleh Yersinia Pestis, bakteri serupa yang menyebabkan wabah kematian hitam (Black Death).


Tercatat wabah ini telah memakan korban sebanyak 25 juta jiwa dengan gejala awal seperti demam, kejang-kejang, bubo dan perubahan warna kulit.

5. Campak (7 SM - 1963)
Penyakit infeksi virus Paramixovirus ini ditandai dengan demam hingga 40° celcius, batuk, peradangan selaput ikat mata (konjungtivitis) dan ruam kulit. Penularan infeksi berlangsung 2 - 4 hari sebelum timbul ruam ditambah 4 hari saat kulit mengalami ruam.  Penularan infeksi bisa terjadi melalui percikan ludah penderita campak yang terhirup dan juga melalui keringat.


Campak merupakan penyakit yang sudah ada sebelum Masehi dan merupakan penyakit mematikan kedua setelah cacar yang telah merenggut korban jiwa hingga 200 juta orang.

6. Cacar (1500 SM - 1979)
Dalam sebuah catatan medis India kuno, cacar ditemukan pada mumi Mesir Ramses V yang meninggal 3000 tahun yang lalu. Sebagai pandemi yang telah ada semenjak 1500 tahun sebelum masehi, cacar merupakan penyakit diurutan pertama yang telah menimbulkan korban sebanyak 300 juta korban jiwa di seluruh dunia. Virus ini telah menghancurkan peradaban suku Inca dan Aztec di Amerika yang dibawa oleh Spanyol.


Gejala dari penyakit ini berupa demam, sakit kepala, cepat lelah, batuk, diare dan tumbuh bercak pada kulit. Berbeda dengan Variola Minor, jenis virus Variola Major menyebabkan penyakit menjadi lebih serius dengan tingkat kematian 30 - 35%. Masa inkubasi antara kontraksi dan gejala awal dari penyakit ini sekitar 12 hari.