Tipsiana.com - Setelah sempat menghebohkan, dunia kini dibuat kecewa ketika mengetahui ternyata nama Mr. Phuc Dat Bich yang sempat diakui seorang pria asal Australia ternyata nama palsu.
Mr 'Dat Bich' sebenarnya hanyalah julukan lucu-lucuan yang dilakukan orang iseng di internet bertujuan untuk menipu media. Namun aksi tersebut juga untuk menyoroti masalah yang dialami oleh orang-orang yang namanya tidak diperbolehkan atau dilarang menjadi nama akun di Facebook karena pihak Facebook menganggap nama-nama mereka terlalu aneh.
Banyak orang yang nama untuk akun Facebooknya ditolak, hanya karena media sosial ini tak percaya nama akun yang didaftarkan adalah nama asli. Facebook menerapkan kebijakan penamaan yang ketat yang mengakibatkan pengguna hanya dapat membuat profil dengan nama asli.
Bahkan untuk meyakinkan mereka, Facebook sering meminta pengguna membuktikan identitas mereka dengan menggunakan paspor. Hal ini bisa saja menjadi keliru, karena nama asli seseorang bisa saja tampak sulit dipercaya.
Ia mengaku Facebook telah menutup akunnya dan menolak membukanya kembali, meskipun Isis telah mencoba mengirimkan paspor sebagai bukti kalau nama Isis adalah nama aslinya.
Nona Anchalee dengan marah bercuit di twitter: "TIDAK, aku takkan mau mengganti namaku, persetan dengan mereka!"
Nona Kills The Enemy (yang dalam bahasa kita berarti 'Tewaskan musuh'), dari Sioux Rosebud di South Dakota, akunnya ditolak, begitu juga beberapa orang lain yang memiliki nama unik. Shane Creepingbear menuturkan Facebook mempertanyakan keaslian namanya karena menganggap namanya rasis.
Facebook menganggap pengubahan nama tersebut tak masuk akal dan mengunci akunnya. Apesnya, semua foto pernikahan milik tuan Long and Complicated tersimpan di Facebook sehingga ia takkan bisa lagi mengenang momen indah bersama istrnya.
Syukurnya nama-nama dari Indonesia tidak terlalu mendapatkan pengawasan ketat seperti nama barat.
Sumber : mirror.co.uk
Mr 'Dat Bich' sebenarnya hanyalah julukan lucu-lucuan yang dilakukan orang iseng di internet bertujuan untuk menipu media. Namun aksi tersebut juga untuk menyoroti masalah yang dialami oleh orang-orang yang namanya tidak diperbolehkan atau dilarang menjadi nama akun di Facebook karena pihak Facebook menganggap nama-nama mereka terlalu aneh.
Banyak orang yang nama untuk akun Facebooknya ditolak, hanya karena media sosial ini tak percaya nama akun yang didaftarkan adalah nama asli. Facebook menerapkan kebijakan penamaan yang ketat yang mengakibatkan pengguna hanya dapat membuat profil dengan nama asli.
Bahkan untuk meyakinkan mereka, Facebook sering meminta pengguna membuktikan identitas mereka dengan menggunakan paspor. Hal ini bisa saja menjadi keliru, karena nama asli seseorang bisa saja tampak sulit dipercaya.
Isis
Nona Isis Anchalee punya nama yang sama dengan nama dewi langit bangsa Mesir, tapi nama isis juga adalah nama kelompok yang kini menyebar teror di dunia.Ia mengaku Facebook telah menutup akunnya dan menolak membukanya kembali, meskipun Isis telah mencoba mengirimkan paspor sebagai bukti kalau nama Isis adalah nama aslinya.
Nona Anchalee dengan marah bercuit di twitter: "TIDAK, aku takkan mau mengganti namaku, persetan dengan mereka!"
Robin Kills The Enemy
Penduduk asli Amerika, Indian, dilaporkan sering mengalami pencekalan nama di media sosial karena tak percaya nama-nama seperti Oglala Lakota Lance Brown Eyes atau Lone ELk adalah nama asli.Nona Kills The Enemy (yang dalam bahasa kita berarti 'Tewaskan musuh'), dari Sioux Rosebud di South Dakota, akunnya ditolak, begitu juga beberapa orang lain yang memiliki nama unik. Shane Creepingbear menuturkan Facebook mempertanyakan keaslian namanya karena menganggap namanya rasis.
Long and Complicated
Ketika seorang warga London yang sebelumbnya bernama William Wood memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Long and Complicated, nama tersebut ternyata menjadi masalah yang 'Panjang dan Rumit' bagi akun Facebooknya.Facebook menganggap pengubahan nama tersebut tak masuk akal dan mengunci akunnya. Apesnya, semua foto pernikahan milik tuan Long and Complicated tersimpan di Facebook sehingga ia takkan bisa lagi mengenang momen indah bersama istrnya.
Zip
Meskipun Nona Zip bekerja di Facebook, namun Facebook tetap saja tidak memperbolehkan membuat akun atas namanya sendiri. Ironisnya, Zip sebenarnya adalah wanita transeksual yang telah membantu mengatasi kebingungan algoritma untuk membedakan deskripsi mana pria dan wanita dengan mudah di Facebook.Avatar
Mr Balizar Orion Avatar kecewa karena Facebook mempertanyakan nama asli keluarganya tersebut. Nama Avatar dianggap mengada-ada karena meniru dari nama film Avatar yang terkenal. Setelah mengirim paspor, Avatar akhirnya dapat kembali menikmati semua kesenangan media sosialnya.Syukurnya nama-nama dari Indonesia tidak terlalu mendapatkan pengawasan ketat seperti nama barat.
Sumber : mirror.co.uk