8 November 2015

TV Perancis Bongkar Propaganda Pemasaran Susu Bubuk Di Indonesia

Tipsiana.com - Sebuah tayangan televisi nasional Perancis, France 2, pada 6 Oktober 2015 mengangkat penelusuran tentang strategi pemasaran rahasia produsen susu bubuk di Indonesia.

Dalam program acara Cash Investigation bertajuk "Marketing: Les Strategies Secrets" atau "Pemasaran: Sebuah Strategi Rahasia" tersebut, Elise Lucet dan tim investigasinya menyoroti praktek pemasaran beberapa merek susu terkenal di Indonesia.


Investigasi yang memakan waktu hingga setahun ini mengupas cara produsen susu bubuk memasarkan produknya. Menurut mereka, strategi pemasaran produsen susu bubuk tersebut terkesan sengaja ditutupi.

Departemen Kesehatan RI telah melarang produsen untuk melakukan promosi produk susu bayi di semua media. Hal ini dimaksudkan agar para ibu dapat fokus untuk memberi ASI eksklusif dan tidak tergoda untuk memberi susu bubuk pada bayi berumur 0 - 6 bulan.

Dalam tayangan tersebut dipaparkan, karena tidak boleh melakukan promosi lewat media massa, produsen memiliki strategi lain untuk mendorong para ibu membeli produk susu bubuk mereka. Mereka memanfaatkan para tenaga kesehatan dan bidan untuk bekerjasama untuk mendongkrak penjualan.

Dengan berbagai insentif menarik seperti beasiswa, umroh dan peralatan medis gratis, para bidan bersemangat mempromosikan produk susu bubuk pada setiap pasiennya dengan cara sederhana namun jitu; memberikan sekotak kecil susu bubuk dalam tas perlengkapan bayi yang baru lahir. Dengan trik ini, diharapkan si ibu akan kembali membeli susu bubuk dengan merek yang sama kedepannya. Dan ternyata  cara tersebut berhasil.


Dokter spesialis anak di Rumah Sakit St. Carolus, dr. Utami Roesli menekankan, penggunaan susu bubuk pada bayi yang baru lahir akan meningkatkan resiko terkena penyakit lebih tinggi dibanding bayi yang diberi ASI. Bahkan, bayi yang tidak diberi ASI dan hanya mengkonsumsi susu bubuk memiliki resiko kematian akibat pnemonia meningkat hingga 50 kali lebih tinggi dibanding bayi yang diberi ASI eksklusif. Namun, resiko ini masih belum banyak disadari para orangtua.

Penggunaan susu bubuk pada bayi baru diperbolehkan sebagai cara terakhir bila ASI ibu tak bisa diproduksi. Video tersebut juga meliput pengakuan seorang ibu, menurutnya bayi yang telah merasakan enaknya susu bubuk formula biasanya enggan menyusu ASI kembali dan karena tak disusui, produksi ASI si ibu akan berhenti. Akibat langsung dan tak langsung dari pemberian susu bubuk pada bayi yang baru lahir akan menyebabkan terjadinya gizi buruk pada bayi.

Penelusuran tim Cash investigation dilakukan hingga ke induk produsen di Perancis. Namun pihak produsen selalu menghindar dan tidak memberikan tanggapan apapun atas temuan mereka.

Video program investigasi tersebut telah diunggah ke laman Youtube oleh Dervi Magdalena dengan subtitle bahasa Indonesia. Sayang, kini video tersebut telah diubah menjadi konsumsi pribadi. Silahkan Anda simak versi asli tayangan berikut :


Bagaimana tanggapan Anda?