Tipsiana.com - Jamil Azzaini, seorang motivator 'Inspirator Sukses Mulia', trainer, penulis, dosen dan pengusaha Indonesia ini menceritakan tentang 'Keajaiban' di Aksi 112 Istiqlal, Sabtu (11/2/2017) kemarin.
Salah satu ketakjuban yang dialaminya adalah ketika uang tidak laku di Aksi 112.
Berikut penuturan CEO Kubik Leadership yang disampaikan di akun facebook-nya pada Sabtu (11/2/2017):
Tadi pagi (2/11/2017), bersama istri dan anak-anak, saya mengikuti acara zikir dan doa di masjid Istiqlal. 2.3 km sebelum istiqlal mobil yang saya tumpangi sudah tidak bisa bergerak. Kami pun memutuskan jalan kaki.
Untuk persiapan konsumsi, saya pun hendak membeli air mineral dan makanan ringan yang dijaga oleh laskar FPI. Saya terkejut karena ternyata itu gratis, dibagikan cuma-cuma kepada siapapun yang lewat.
Sepanjang jalan itu banyak yang memberikan makanan dan minuman cuma-cuma. Nah, ketika saya sarapan di warung di pinggir jalan, gantian saya ingin membayar semua yang makan. Jawaban yang punya warung "sudah ada yang mbayarin tadi pak."
Saya lakukan nraktir di tempat lain dan ternyata sudah ada yang bayar juga. Saat itu saya meneteskan air mata karena ternyata uang saya tidak laku. Padahal saya juga dititipin uang oleh kakak saya untuk ntraktir banyak orang. Dan hingga sholat dzuhur, uang saya dan uang kakak saya Sangat Tidak Laku. Hidup memang banyak misteri...
(Jamil Azzaini)
Salah satu ketakjuban yang dialaminya adalah ketika uang tidak laku di Aksi 112.
Berikut penuturan CEO Kubik Leadership yang disampaikan di akun facebook-nya pada Sabtu (11/2/2017):
"Uangpun Tidak Laku"
Tadi pagi (2/11/2017), bersama istri dan anak-anak, saya mengikuti acara zikir dan doa di masjid Istiqlal. 2.3 km sebelum istiqlal mobil yang saya tumpangi sudah tidak bisa bergerak. Kami pun memutuskan jalan kaki.
Untuk persiapan konsumsi, saya pun hendak membeli air mineral dan makanan ringan yang dijaga oleh laskar FPI. Saya terkejut karena ternyata itu gratis, dibagikan cuma-cuma kepada siapapun yang lewat.
Sepanjang jalan itu banyak yang memberikan makanan dan minuman cuma-cuma. Nah, ketika saya sarapan di warung di pinggir jalan, gantian saya ingin membayar semua yang makan. Jawaban yang punya warung "sudah ada yang mbayarin tadi pak."
Saya lakukan nraktir di tempat lain dan ternyata sudah ada yang bayar juga. Saat itu saya meneteskan air mata karena ternyata uang saya tidak laku. Padahal saya juga dititipin uang oleh kakak saya untuk ntraktir banyak orang. Dan hingga sholat dzuhur, uang saya dan uang kakak saya Sangat Tidak Laku. Hidup memang banyak misteri...
(Jamil Azzaini)