Tipsiana.com - Saat berkumpul dengan teman di beranda sore hari, Anda mungkin pernah merasa kesal. Dari banyak orang yang ada, Andalah yang paling sering terkena gigitan nyamuk. Sampai-sampai teman mengejek kalau Anda belum mandi sore.
Nyamuk memang bukanlah mahluk yang kita suka, lebih-lebih ia adalah inang dari berbagai sumber penyakit seperti Zika dan demam berdarah. Belum lagi rasa gatal yang ditimbulkannya sering bikin kita kehilangan akal dan tak bisa tidur malam.
Ironisnya, nyamuk sering 'tidak adil' pada korbannya. Beberapa dari kita cenderung lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain. Awalnya tak ada yang tahu penyebabnya, tapi penelitian telah membuka tabir misteri tersebut.
Nyamuk memang bukanlah mahluk yang kita suka, lebih-lebih ia adalah inang dari berbagai sumber penyakit seperti Zika dan demam berdarah. Belum lagi rasa gatal yang ditimbulkannya sering bikin kita kehilangan akal dan tak bisa tidur malam.
Ironisnya, nyamuk sering 'tidak adil' pada korbannya. Beberapa dari kita cenderung lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain. Awalnya tak ada yang tahu penyebabnya, tapi penelitian telah membuka tabir misteri tersebut.
Tahukah Anda?
- Meski ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk yang ada di alam, hanya sekitar 200 spesies yang menggigit manusia.
- Hanya nyamuk betina yang menggigit.
- Perkembangbiakan mereka dimulai saat cuaca mulai menghangat dan telur-telur akan menetas.
- Mereka suka berada di badan air seperti kolam, danau atau parit tergenang.
- Udara hangat dan lembab adalah surga bagi nyamuk berkumpul.
Mengapa Anda yang selalu digigit nyamuk?
Nyamuk punya penciuman luar biasa, tapi ia juga bergantung pada warna apa yang mereka lihat. Mereka sangat tertarik pada karbon dioksida, dan jika Anda bertubuh gemuk, maka mereka makin tertarik karena itu berarti makin banyak karbon dioksida yang Anda produksi dibanding orang yang lebih kurus.
Karbon dioksida juga bisa dipicu oleh olahraga atau setelah meminum alkohol. Ini karena metabolisme tubuh meningkat, menjadikan Anda target empuk nyamuk. Meskipun begitu, ada juga faktor genetik yang berperan, begitu juga dengan aroma tubuh alami juga berpengaruh.
Faktor lain yang ikut menyumbang seberapa besar kemungkinan Anda menjadi sasaran gigitan nyamuk adalah adanya bau khas di permukaan kulit. Asam laktat, asam urea dan bakteria juga disukai nyamuk. Tapi jika Anda tidak mudah digigit nyamuk, itu berarti Anda termasuk yang beruntung karena secara alami memiliki bau yang tak disukai nyamuk.
Terakhir, warna pakaian juga bisa menjadi faktor penentu. Warna pakaian yang cerah biasanya tidak disukai nyamuk, mereka lebih tertarik pada warna baju yang gelap atau merah.
Karbon dioksida juga bisa dipicu oleh olahraga atau setelah meminum alkohol. Ini karena metabolisme tubuh meningkat, menjadikan Anda target empuk nyamuk. Meskipun begitu, ada juga faktor genetik yang berperan, begitu juga dengan aroma tubuh alami juga berpengaruh.
Faktor lain yang ikut menyumbang seberapa besar kemungkinan Anda menjadi sasaran gigitan nyamuk adalah adanya bau khas di permukaan kulit. Asam laktat, asam urea dan bakteria juga disukai nyamuk. Tapi jika Anda tidak mudah digigit nyamuk, itu berarti Anda termasuk yang beruntung karena secara alami memiliki bau yang tak disukai nyamuk.
Terakhir, warna pakaian juga bisa menjadi faktor penentu. Warna pakaian yang cerah biasanya tidak disukai nyamuk, mereka lebih tertarik pada warna baju yang gelap atau merah.