Kriteria Kualitas Daging
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi: pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.
Kualitas Daging yang Baik
Berikut beberapa trik yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kualitas daging yang layak konsumsi :
- Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal.
- Kandungan lemak marbling yang terdapat disantara serabut otot (intramuscular)yang berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap cita rasa.
- Warna daging bervariasi tergantung dari jenis hewan secara genetik dan usia. Daging sapi potong lebih gelap dari sapi perah dan daging sapi muda lebih pucat dari daging sapi dewasa.
- Rasa dan aroma juga dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.
- Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian kelembaban daging saat penyimpanan juga harus diperhatikan agar tidak merubah kualitas daging.
Kualitas Daging Ayam yang Baik
Dalam memilih daging ayam ada beberapa trik dan tips yang perlu diperhatikan :
- Ayam segar memiliki daging dan lemak di bawah kulit berwarna putih kekuningan.
- Daging ayam baru tidak meninggalkan bau yang tak sedap.
- Jika ditekan, daging masih memiliki tingkat elastisitas yang kenyal.
- Perhatikan keseluruhan permukaan kulit ayam, jika tidak ada tanda-tanda memar atau tanda lain yang mencurigakan, berarti daging ayam tersebut layak untuk dikonsumsi.
Kriteria Daging yang Tidak Baik
Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut :
- Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifak akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
- Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
- Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen.
- Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah (jika ditekan denganjari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat, apabila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
- Daging busuk dapat mengganggu kesehatan pencernaan. Pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waku pendinginan atau terlalu lama berada ditempat terbuka sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat dan terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim daam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfide.
Ciri-ciri Daging
Daging Sapi Muda
- Warna pada umumnya agak pucat, kelabu putih sampai merah pucat menjadi tua
- Terdiri dari serabut-serabut halus
- Konsistensi agak lembek
- Bau dan rasa berbeda dengan daging sapi dewasa
- Warna daging merah terang
- Berserabut halus dengan sedikit lemak
- Konsistensi liat/kenyal
- Bau dan rasa aromatis
- Bersih tidak ada darah
- Warna daging merah muda pucat
- Lemak menyerupai lemak domba warna putih
- Bau daging kambing jantan lebih menyengat daripada bau daging kambing betina
- Memiliki serabut halus
- Warna merah muda
- Konsistensi cukup tinggi
- Banyak lemak di otot
- Bau sangat khas
- Lemak berwarna putih
- Warna pucat mendekati warna daging ayam
- Serat daging terlihat samar dan sangat renggang
- Tekstur lemak daging lebih elastis dibandingkan lemak daging sapi yang terlihat kaku
- Aroma yang khas tidak seperti daging sapi yang anyir