Meskipun as sekop banyak dikenal hanya sebagai salah satu kartu remi, ada beberapa cerita mengerikan dibalik kartu ini. As sekop memiliki desain khas berbeda dengan kartu as lainnya, hiasan desainnya jauh lebih megah dibandingkan kartu lainnya.
Dibalik itu semua, as sekop sering dikaitkan dengan kematian dan bahkan disebut sebagai "kartu kematian," yang digunakan tentara amerika sebagai senjata psikologis dan propaganda di beberapa negara konflik. Jika anda bertanya-tanya bagaimana sebuah kartu yang sederhana bisa mendapatkan begitu banyak ketenaran, anda bisa menemukan jawabannya disini.
Sejarah Permainan Kartu
Permainan kartu merupakan 'jalan' orang Timur Tengah untuk masuk ke Eropa pada abad ke-14. Sementara sebagian ilmuwan berpendapat permainan ini diciptakan di Cina pada abad ke 9, namun desain kartu tidak seperti yang ada saat ini. Remi yang muncul di Jerman dan Perancis biasanya ada 52 kartu dikelompokkan menjadi empat yang masing-masing berjumlah tiga belas kartu. Beberapa kartu remi terdapat gambar baju pedang, cangkir, koin dan tongkat polo. Sementara yang lain terdiri dari hati, lonceng, daun dan biji-bijian. Tetapi pada akhirnya, desain dari Perancis yang berisikan sekop (spade), hati (heart), wajik (diamond) dan keriting (club), yang muncul sekitar tahun 1480, kemudian masuk ke Inggris dan mulai menjadi kartu standar di dunia Barat.
Awal Kartu Kematian
Pada abad ke-16 Eropa membebankan pajak pada bisnis tertentu, termasuk produsen kartu remi. Di Inggris mulai tahun 1588, pajak atas pembuatan kartu remi dinaikkan beberapa kali. Awalnya, setiap pak remi terdapat stempel dari pemerintah, yang membuktikan bahwa barang tersebut baru dan pemerintah telah menerima haknya. Namun pada tahun 1684, Pengadilan London melarang mengimpor kartu produksi asing, dan pada masa pemerintahan Ratu Anne, terdapat "materai" khusus yang ditempatkan pada satu kartu di setiap dek remi yaitu as sekop, untuk membuktikan bahwa semua pajak telah dibayar.
Saat itu, as sekop pertama kali dicetak tanpa cap, kemudian pemerintah menambahkan cap sebelum deck diizinkan beredar di pasaran.
Hal ini berakhir pada tahun 1765, ketika Kantor Pajak mulai mencetak sendiri kartu as sekop dengan desain tersendiri dan melarang produsen menjual desain mereka. Pada saat itu, diterbitkan undang-undang yang melarang pencetakan as sekop oleh selain pemerintah. Pencetakan as sekop adalah pelanggaran berat dan banyak orang digantung karena "kejahatan" ini pada abad 18 dan awal abad ke-19 di Inggris. Inilah awal sebutan kartu as sekop menjadi kartu kematian. Pada akhir abad ke-19 undang-undang tersebut dihapuskan dan produsen kartu diizinkan kembali untuk mencetak kartu as sekop sendiri. Namun sejak itu produsen mencetak kartu as sekop dengan desain yang lebih sederhana untuk menghilangkan sejarah suram dibalik kartu tersebut.
Perang Dunia II di Vietnam
Sekitar satu abad kemudian, as sekop digunakan lagi menjadi simbol kematian oleh pasukan terjun payung yang terkenal Resimen Parasut 506 dari 101st Airborne Division Amerika dengan gambar as sekop pada helm mereka.
Mereka menggunakan kartu as sekop bergambar Lady Liberty ditengahnya, yang menurut kepercayaan rakyat Vietnam bahwa gambar tersebut adalah lambang kematian.
Di sebuah desa kecil antara daerah Duc Pho dan Mo Duc di Vietnam utara tahun 1967. Sebuah helikopter pasukan Amerika melintas di atas desa yang diduga sebagai salah satu markas Viet Kong. Bukan hujanan tembakan yang diluncurkan, melainkan ribuan lembar kartu as sekop.
Tak lama kemudian, pasukan darat Amerika dengan sandi : Operation Baker, bersama dengan tank-tank besarnya, melakukan penyerangan dengan membakar rumah-rumah penduduk dan melemparkan granat ke dalam bunker yang diduga sebagai tempat persembunyian para Viet Kong. Banyak korban jiwa berjatuhan dari pihak Viet Kong, para tentara Amerika menyumpalkan kartu-kartu as sekop di setiap mulut korban. Ini mereka lakukan sebagai senjata psikologis untuk menjatuhkan mental lawan.
Operasi Desert Storm di Irak
Pada masa Operasi Badai Gurun (Desert Stotm) di Irak. USPC (United State Playing Card Company) yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, AS, bahkan memproduksi kartu remi dengan desain Iraqi Most Wanted dan dibekalkan pada setiap tentara Amerika yang bertugas di Irak. Desain ke 52 kartu tersebut bergambar presiden Irak saat itu, Saddam Hussein dan petinggi-petingginya serta anak-anak Sang Presiden. Saddam Hussein menempati urutan pertama dari gambar kartu Iraqi Most Wanted, yaitu as sekop. Orang nomor satu yang paling dicari Amerika saat itu.
Permintaan kartu as membanjir dari tentara Amerika yang berperang disana, untuk disematkan di helm mereka. Padahal as sekop tidak memiliki makna apa-apa bagi rakyat Irak selain sebagai salah satu gambar dalam satu deck kartu remi.
Sumber : macpoker.com, blackjademagic.blogspot.com
Dibalik itu semua, as sekop sering dikaitkan dengan kematian dan bahkan disebut sebagai "kartu kematian," yang digunakan tentara amerika sebagai senjata psikologis dan propaganda di beberapa negara konflik. Jika anda bertanya-tanya bagaimana sebuah kartu yang sederhana bisa mendapatkan begitu banyak ketenaran, anda bisa menemukan jawabannya disini.
Sejarah Permainan Kartu
Permainan kartu merupakan 'jalan' orang Timur Tengah untuk masuk ke Eropa pada abad ke-14. Sementara sebagian ilmuwan berpendapat permainan ini diciptakan di Cina pada abad ke 9, namun desain kartu tidak seperti yang ada saat ini. Remi yang muncul di Jerman dan Perancis biasanya ada 52 kartu dikelompokkan menjadi empat yang masing-masing berjumlah tiga belas kartu. Beberapa kartu remi terdapat gambar baju pedang, cangkir, koin dan tongkat polo. Sementara yang lain terdiri dari hati, lonceng, daun dan biji-bijian. Tetapi pada akhirnya, desain dari Perancis yang berisikan sekop (spade), hati (heart), wajik (diamond) dan keriting (club), yang muncul sekitar tahun 1480, kemudian masuk ke Inggris dan mulai menjadi kartu standar di dunia Barat.
Awal Kartu Kematian
Pada abad ke-16 Eropa membebankan pajak pada bisnis tertentu, termasuk produsen kartu remi. Di Inggris mulai tahun 1588, pajak atas pembuatan kartu remi dinaikkan beberapa kali. Awalnya, setiap pak remi terdapat stempel dari pemerintah, yang membuktikan bahwa barang tersebut baru dan pemerintah telah menerima haknya. Namun pada tahun 1684, Pengadilan London melarang mengimpor kartu produksi asing, dan pada masa pemerintahan Ratu Anne, terdapat "materai" khusus yang ditempatkan pada satu kartu di setiap dek remi yaitu as sekop, untuk membuktikan bahwa semua pajak telah dibayar.
Saat itu, as sekop pertama kali dicetak tanpa cap, kemudian pemerintah menambahkan cap sebelum deck diizinkan beredar di pasaran.
Kartu as sekop cetakan pemerintah Inggris, 1765 |
Perang Dunia II di Vietnam
Sekitar satu abad kemudian, as sekop digunakan lagi menjadi simbol kematian oleh pasukan terjun payung yang terkenal Resimen Parasut 506 dari 101st Airborne Division Amerika dengan gambar as sekop pada helm mereka.
Mereka menggunakan kartu as sekop bergambar Lady Liberty ditengahnya, yang menurut kepercayaan rakyat Vietnam bahwa gambar tersebut adalah lambang kematian.
Di sebuah desa kecil antara daerah Duc Pho dan Mo Duc di Vietnam utara tahun 1967. Sebuah helikopter pasukan Amerika melintas di atas desa yang diduga sebagai salah satu markas Viet Kong. Bukan hujanan tembakan yang diluncurkan, melainkan ribuan lembar kartu as sekop.
Tak lama kemudian, pasukan darat Amerika dengan sandi : Operation Baker, bersama dengan tank-tank besarnya, melakukan penyerangan dengan membakar rumah-rumah penduduk dan melemparkan granat ke dalam bunker yang diduga sebagai tempat persembunyian para Viet Kong. Banyak korban jiwa berjatuhan dari pihak Viet Kong, para tentara Amerika menyumpalkan kartu-kartu as sekop di setiap mulut korban. Ini mereka lakukan sebagai senjata psikologis untuk menjatuhkan mental lawan.
Operasi Desert Storm di Irak
Pada masa Operasi Badai Gurun (Desert Stotm) di Irak. USPC (United State Playing Card Company) yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, AS, bahkan memproduksi kartu remi dengan desain Iraqi Most Wanted dan dibekalkan pada setiap tentara Amerika yang bertugas di Irak. Desain ke 52 kartu tersebut bergambar presiden Irak saat itu, Saddam Hussein dan petinggi-petingginya serta anak-anak Sang Presiden. Saddam Hussein menempati urutan pertama dari gambar kartu Iraqi Most Wanted, yaitu as sekop. Orang nomor satu yang paling dicari Amerika saat itu.
Permintaan kartu as membanjir dari tentara Amerika yang berperang disana, untuk disematkan di helm mereka. Padahal as sekop tidak memiliki makna apa-apa bagi rakyat Irak selain sebagai salah satu gambar dalam satu deck kartu remi.
Sumber : macpoker.com, blackjademagic.blogspot.com