Kebencian terhadap suatu kebiasaan negatif tentu saja sangat baik untuk dilanjutkan. Namun bagaimana bila kebencian malah menjadikan diri kita dinilai sebagai pribadi yang negatif, segeralah mencari alasan kenapa kita harus menghadapi kondisi tersebut.
Selain itu persoalan yang sering dihadapi mengenai kebencian adalah ketika orang lain membenci kita, apa yang harus kita lakukan untuk segera keluar dari situasi seperti itu. Introspeksi, meminta maaf tentu menjadi keputusan mutlak.Tapi setelah apa yang kita perbuat dan ternyata belum juga menghilangkan kebencian orang lain terhadap kita, hal apalagi yang harus dilakukan?
Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan bagi kita untuk bersikap :
1. Seberapa Penting Kita Memikirkannya
Kita bisa melihat atau merasakan kadar kebencian yang dialamatkan seseorang kepada kita. Jika kebencian sudah melebar menjadi fitnah sehingga orang lain ikut menjauhi kita, maka penting bagi kita untuk meluruskan dan tidak diam saja.
Tetapi bila masalah dirasakan tidak perlu untuk ditanggapi, maka sebaiknya diam saja dan tetap bersikap baik seperti biasa.
2. Dari Mana Masalah Berasal
Siapa sebenarnya yang bermasalah dalam hal ini, kita atau dia? Yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui dari mana sumber kebencian berasal adalah sikap orang-orang disekitar kita. Bila hanya seorang saja yang membenci kita sedang masih banyak dukungan orang lain terhadap kita, mungkin memang ia bermasalah dengan kita. Namun bila orang-orang disekitar juga banyak yang membenci kita, berarti sumber permasalahan ada pada diri kita sendiri.
3. Segeralah Introspeksi
Sikap egois yang selalu berpusat pada diri sendiri bisa jadi merupakan sumber permasalahan kenapa kita dibenci. Orang yang berpusat pada diri sendiri biasanya lebih mudah terluka dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapnya dan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
Bila sikap ini yang ada pada diri kita, maka segeralah introspeksi untuk mengubah sikap anda agar mudah diterima orang lain.
4. Bolehkah Kita Balik Membenci?
Kebencian yang dibalas dengan kebencian hanya akan memperparah keadaan dan pertikaian tidak akan pernah selesai. Yang perlu dilakukan adalah melupakan dan memaafkan kejadian tersebut - dengan catatan sumber kebencian bukan berasal dari diri kita. Anggaplah kebencian orang tersebut sebagai pujian kepada kita dengan cara yang salah.
5. Tetap Kuat Menghadapi Masalah
Bukanlah hal yang menyenangkan berada di posisi sebagai orang yang terus menerus dibenci. Selama tindakan yang kita lakukan adalah benar, maka kita tidak perlu memberikan porsi pikiran yang hanya akan membuat kita down.
Jadilah pribadi yang kuat. Jika seseorang membenci kita dan mempengaruhi orang lain untuk ikut membenci kita, tunjukkan kekuatan mental kita sehingga orang-orang yang membenci kita akan merasa lelah lalu putus asa dan berhenti membenci kita.
Memaafkan atau meminta maaf merupakan jalan terbaik untuk meredakan permusuhan. Dengan kelapangan hati dan sikap saling mengerti maka kebencian dapat segera dihilangkan.
Inspirasi : Majalah Motivasi Luar Biasa
Selain itu persoalan yang sering dihadapi mengenai kebencian adalah ketika orang lain membenci kita, apa yang harus kita lakukan untuk segera keluar dari situasi seperti itu. Introspeksi, meminta maaf tentu menjadi keputusan mutlak.Tapi setelah apa yang kita perbuat dan ternyata belum juga menghilangkan kebencian orang lain terhadap kita, hal apalagi yang harus dilakukan?
Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan bagi kita untuk bersikap :
1. Seberapa Penting Kita Memikirkannya
Kita bisa melihat atau merasakan kadar kebencian yang dialamatkan seseorang kepada kita. Jika kebencian sudah melebar menjadi fitnah sehingga orang lain ikut menjauhi kita, maka penting bagi kita untuk meluruskan dan tidak diam saja.
Tetapi bila masalah dirasakan tidak perlu untuk ditanggapi, maka sebaiknya diam saja dan tetap bersikap baik seperti biasa.
2. Dari Mana Masalah Berasal
Siapa sebenarnya yang bermasalah dalam hal ini, kita atau dia? Yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui dari mana sumber kebencian berasal adalah sikap orang-orang disekitar kita. Bila hanya seorang saja yang membenci kita sedang masih banyak dukungan orang lain terhadap kita, mungkin memang ia bermasalah dengan kita. Namun bila orang-orang disekitar juga banyak yang membenci kita, berarti sumber permasalahan ada pada diri kita sendiri.
3. Segeralah Introspeksi
Sikap egois yang selalu berpusat pada diri sendiri bisa jadi merupakan sumber permasalahan kenapa kita dibenci. Orang yang berpusat pada diri sendiri biasanya lebih mudah terluka dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapnya dan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
Bila sikap ini yang ada pada diri kita, maka segeralah introspeksi untuk mengubah sikap anda agar mudah diterima orang lain.
4. Bolehkah Kita Balik Membenci?
Kebencian yang dibalas dengan kebencian hanya akan memperparah keadaan dan pertikaian tidak akan pernah selesai. Yang perlu dilakukan adalah melupakan dan memaafkan kejadian tersebut - dengan catatan sumber kebencian bukan berasal dari diri kita. Anggaplah kebencian orang tersebut sebagai pujian kepada kita dengan cara yang salah.
5. Tetap Kuat Menghadapi Masalah
Bukanlah hal yang menyenangkan berada di posisi sebagai orang yang terus menerus dibenci. Selama tindakan yang kita lakukan adalah benar, maka kita tidak perlu memberikan porsi pikiran yang hanya akan membuat kita down.
Jadilah pribadi yang kuat. Jika seseorang membenci kita dan mempengaruhi orang lain untuk ikut membenci kita, tunjukkan kekuatan mental kita sehingga orang-orang yang membenci kita akan merasa lelah lalu putus asa dan berhenti membenci kita.
Memaafkan atau meminta maaf merupakan jalan terbaik untuk meredakan permusuhan. Dengan kelapangan hati dan sikap saling mengerti maka kebencian dapat segera dihilangkan.
Inspirasi : Majalah Motivasi Luar Biasa