12 Mei 2015

11 Cara Menunjukkan Rasa Sayang Pada Anak Yang Keliru

Sebagai orang tua kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak kita. Kita akan dengan senang hati memberikan apa pun yang dulu kita tak pernah bisa miliki, semua karena dasar cinta pada anak.

Tapi terkadang orang tua tanpa sadar telah menunjukkan ungkapan rasa sayang dengan tindakan yang berlebihan. Dan ternyata cara yang berlebihan itu tidak selamanya baik untuk anak kita.

Sebelum semuanya terlambat, simak beberapa tindakan ungkapan cinta kepada anak yang keliru berikut ini.

1. Membuat sang anak merasa seperti raja

Sangat wajar menempatkan anak sebagai orang yang spesial, tapi kehilangan kewibawaan di depan anak hanya akan membawa konsekuensi negatif. Menunjukkan kewibawaan berarti Anda telah membuat batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar anak selama mereka dibesarkan.

Meskipun penting untuk mempercayakan mereka dengan tanggung jawab tertentu, namun tetap saja tanggung jawab terbesar untuk membimbing anak dan memastikan keberhasilan mereka saat dewasa nanti ada di pundak orang tua.

2. Mempercayakan mereka memegang banyak uang

Uang adalah sebuah alat bantu; bukan hiasan untuk dipamerkan. Semakin dini Anda memberi pemahaman terhadap fungsi uang ini, maka anak Anda akan segera menjadi orang baik.

Meskipun seandainya Anda hidup dalam gelimang harta dan dengan mudah dapat memiliki apapun yang Anda mau, tugas Anda adalah tetap mengelola harta dengan bijak, sekaya apapun Anda. Mempercayakan anak dengan selalu memberi banyak uang atau di manja dengan memberi berbagai perhiasan mahal saat mereka belum dewasa akan membuat mereka menjadi orang yang kurang berempati. Ujung-ujungnya mereka akan menjadi pribadi yang tidak pandai bersyukur.

3. Melarang anak bekerja

Kerja sangat penting dalam kehidupan. Setiap orang dewasa yang bertanggung jawab harus bekerja untuk mencari nafkah. Membuat mereka mengerti ini akan bermanfaat bagi keberhasilan mereka sebagai orang dewasa nantinya.

Dapat dipahami bila Anda mungkin ingin melindungi mereka dari segala sesuatu yang melelahkan, tapi mengajarkan mereka pelajaran penting dari pekerjaan akan lebih membuat anak Anda terlindungi saat ia dewasa nanti.

Biarkan anak Anda melakukan pekerjaan yang mereka sukai. Anak Anda akan mendapat pelajaran berharga karena mendapatkan sesuatu yang bernilai dari hasil keringatnya sendiri. Dan mereka akan bangga dengan jerih payahnya.

4. Membiarkan mereka untuk tidak berbagi

Salah satu pelajaran paling penting dari orang tua adalah saat orang tua memberi pemahaman arti dari saling berbagi. Saling memberi dan menerima adalah aliran sebuah kehidupan. Jika Anda menerima maka anda harus memberi. Jangan halangi anak Anda untuk menjadi orang yang dermawan.

5. Tidak menuntut mereka untuk bersyukur

Anda mungkin merasa anak Anda layak mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Tapi tindakan Anda itu akan menjadikan mereka tidak memiliki semangat untuk menghargai apa yang mereka miliki. Kata-kata sederhana seperti mengucapkan kata "Terima kasih" bisa menjadi cara agar mereka memahami dan menghargai akan apa yang telah mereka dapatkan.

6. Bertingkah seperti anak manja di depan mereka

Kita sebagai orang tua seharusnya menjadi panutan dan contoh yang baik bagi anak. Anak-anak kita harus dapat melihat adanya rasa tanggung jawab dalam diri orang tuanya. Kita harus bisa menunjukkan karakter yang tegas dan bijaksana. Jangan sampai kita terlihat merengek dan berkeluh kesah tentang masalah kita di hadapan mereka.

7. Gagal menetapkan batasan-batasan

Secara alami anak-anak ingin dimanjakan. Tapi tugas kita sebagai orang tua bukanlah terus menerus memanjakannya. Tapi yang harus Anda lakukan adalah memastikan mereka akan menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan.

Untuk mencapai cita-cita ini, kita harus menerapkan batasan dan larangan, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan anak, tentunya dengan menyertakan pemahaman mengapa mereka harus menuruti beberapa batasan dan larangan kita. Tanpa ini dikhawatirkan anak akan menjadi pribadi yang kasar dan tidak sopan.

8. Selalu menuruti kemauan anak

Ini semua adalah tentang apa yang bisa kita berikan pada mereka dan mana yang tidak. Ada perbedaan dari keinginan anak minta dibelikan gadget baru dengan minta dibelikan permen. Andalah yang memutuskan mana yang layak untuk diberikan pada anak dan mana yang tidak layak dituruti.

9. Menjanjikan hadiah dengan alasan yang salah

Jika anak Anda bosan dengan mainan lamanya dan Anda menawarkan mainan yang baru hanya agar ia berhenti merengek, Anda telah menawarkan mereka hadiah untuk alasan yang salah. Hadiah harusnya hanya dijanjikan untuk menunjukkan  kalau mereka memang layak mendapatkannya. Dan mereka telah mampu menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang mereka terima.

10. Melarang anak bersosialisasi

Ini bukan tentang menjadikan mereka anak manja saja. Akan menguntungkan bila sesekali anak Anda dikenalkan dengan orang-orang dewasa. Anak akan mendapat perspektif dan pengetahuan yang mendalam dengan orang-orang dewasa di sekitarnya. Biarkan mereka bersosialisasi. Ikutkanlah anak anda pada kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan positif lainnya. Menghindarkan anak dari lingkungan yang negatif harus diimbangi dengan alternatif lingkungan sosial yang sehat dan menarik untuk si anak.

11. Membiarkan mereka tidak bertanggung jawab

Anak Anda harus bertanggung jawab atas segala tindakannya. Jika anak membuat kesalahan, dan kita tidak mengajarkan untuk bertanggung jawab, maka si anak tidak akan pernah memahami arti penting belajar dari kesalahan. 

Sumber : Lifehack (Casey Imafidon)