9 Mei 2015

9 Drama Penculikan Yang Menggegerkan Dunia

Penculikan dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja, terutama pada wanita dan anak-anak. Pelaku penculikan ternyata tidak selalu dari orang yang dikenal, melainkan bisa dari orang terdekat ataupun sindikat perdagangan anak. Dari hari ke hari, kasus penculikan terus saja bertambah dan ini sangat meresahkan para orangtua.

Pada 6 Mei 2013, Amanda Berry melarikan diri dari rumah Ariel Castro setelah diculik dan dikurung bersama 2 korban lainnya selama hampir 10 tahun. Penyelamatnya menceritakan keadaan korban yang memilukan selama diculik, pengurungan paksa dan kekerasaan seksual dialami korban selama bertahun-tahun. Drama penculikan yang dilakukan Castro bukanlah penculikan pertama yang menggegerkan dunia.

Kita akan menyimak beberapa kisah penculikan yang paling meresahkan di berbagai penjuru dunia.


1. Penculikan Collen Stan

Collen Stan diculik oleh Cameron Hooker di Red Bluff, California pada tahun 1977. Istri Hooker, Janice, ikut membantu penculikan ini, dan terus membantu menyekapan Stan di dalam rumah  mereka selama tujuh tahun. Ia juga melakukan kekerasan seksual selama menawan Stan.

Hooker menakut-nakuti Stan kalau ia diawasi oleh organisasi bernama "The Company", dan menyuruh menandatangani "Kontrak Perbudakan", kontrak bohong yang disebutnya berasal dari organisasi tersebut. Selama penyekapannya Stan mengalami Sindrom Stockholm (respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu), sampai Hooker bisa membiarkannya meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah hotel yang berdekatan dengan rumahnya.

Sampai akhirnya, Janice tidak tahan terhadap kejahatan suaminya dan melaporkan Hooker ke polisi. Janice mengaku kalau ia ikut membantu penculikan karena di cuci otak oleh suaminya. Hooker diadili karena melakukan penculikan dan pemerkosaan dan mendapat total hukuman penjara selama 104 tahun.


2. Penyekapan Elisabeth Fritzl

Dunia dihebohkan oleh penyekapan biadap terhadap Elisabeth Fritzl selama 24 tahun oleh bapak kandungnya sendiri, Joseph Fritzl, di sebuah ruang bawah tanah tanah rahasia di rumahnya di Austria. Fritzl melakukan kekerasan seksual terhadap anaknya sendiri yang menyebabkan lahirnya 7 anak hasil incest, 4 dari 7 anaknya itu tak pernah melihat matahari karena dari lahir terus disekap bersama ibunya.

Pada April 2008, dengan berbagai cara Elisabeth berhasil menghubungi polisi, dan akhirnya mereka dapat dibebaskan. Seluruh dunia terkejut melihat kisah tragis yang terjadi di dunia modern ini. Fritzl akhirnya di vonis menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

3. Ariel Kastro, Si Penculik

Antara tahun 2002 hingga 2004, Michelle Knight, Amanda Berry, dan Georgina DeJesus diculik dan disekap hingga tahun 2013 di dalam sebuah rumah yang terletak di Cleveland, Ohio oleh Ariel Castro. Selama penyekapan tersebut, ketiga wanita itu diperkosa secara bergantian oleh Castro, sampai Amanda Berry hamil dan melahirkan seorang anak akibat perkosaan, Castro menggugurkan  kehamilan-kehamilan lainnya dengan cara memukuli korban.

Amanda Berry diselamatkan saat mencoba melarikan diri bersama anaknya dan meminta bantuan tetangga untuk memanggil polisi. Castro akhirnya dihukum karena menculik, memerkosa dan membunuh dengan hukuman penjara seumur hidup. Namun Castro bunuh diri setahun setelah di penjara.

4. Penculikan Masha

Masha tinggal di sebuah panti asuhan di Rusia pada pertengahan 90-an sampai ia diadopsi pada usia 5 tahun. Tanpa pengecekan latara belakang keluarga, panti asuhan menyerahkan Masha kepada Matthew Mancuso. Selama beberapa tahun, Mancuso melakukan kekerasan seksual terhadap Masha, dan mengirimkan foto-foto kekerasan seksual tersebut ke internet.

Polisi melakukan pencarian intensif untuk menemukannya dengan modal latar belakang di foto. Akhirnya ia ditemukan pada tahun 2003, dan Mancuso dipenjara. Saat ini Masha ikut mengkampanyekan gerakan anti pornografi anak, dan ia membuat testimoni sebelum kongres mengesahkan undang-undang tentang adopsi.


5. Penculikan Fukano Sano

Fukano Sano diculik saat berusia 10 tahun oleh Nobuyuki Sato di Nigata, Jepang. Sato dikurung selama 9 tahun 2 bulan sebelum akhirnya diselamatkan pada tahun 2000. Kasus ini sangat terkenal di Jepang, Sano dihukum dengan pistol setrum dan dipukuli bila ia tidak mau mengikuti perintah Sato, sampai akhirnya ia pasrah.

Anehnya, ibu sang penculik tinggal di lantai bawah rumah mereka sementara Sano disekap di lantai atas tanpa diketahui ibu penculik. Bahkan, sang ibu tanpa sadar selalu memasakkan makanan untuk Sano yang diantar Sato.

Meskipun pintu kamar tempat Sano disekap tidak dikunci, ia tidak pernah berusaha untuk melarikan diri, bukan saja karena ketakutannya akan hukuman kejam Sato, tapi juga karena kondisi tubuh yang kurang gizi membuatnya lemah. Di tahun 2000, Sano terselamatkan saat polisi secara tak sengaja menemukannya ketika polisi dipanggil ke rumah tersebut karena terjadi pertengkaran hebat.


6. Penculikan Steven Stayner

Steven Stayner menjadi terkenal saaat ia diculik pada usia 7 tahun oleh Kenneth Parnell di California. Parnell menyekap anak itu selama 7 tahun dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya, dan membohonginya dengan mengatakan ia memiliki hak asuh secara hukum. Saat si penculik kembali menculik seorang anak bernama Timothy White pada tahun 1980, Stayner bersama si anak yang baru diculik berhasil melarikan diri dan akhirnya mereka berkumpul kembali dengan keluarganya. Sebuah film televisi berjudul "I Know My First Name is Steven" dibuat yang mengisahkan perjuangan mereka selama diculik

7. Penculikan Bobby Greenlease

Bobby Greenlease yang berumur  6 tahun adalah anak dari Robert Greenlease, pengusaha kaya di kota Kansas, Missouri, AS. Bobby diculik oleh Bonnie Heady, seorang kriminal dan pecandu narkoba. Ia menembak mati Bobby saat berhasil melewati tapal batas negara bersama pacarnya Carl Hall.

Setelah membunuh, Heady dan Hall meminta uang tebusan sebesar 600.000 dolar AS, dengan mengatakan kalau Bobby masih hidup. Putus asa untuk bisa mendapatkan kembali anaknya, Greenlease menghindari keterlibatan polisi dan bersedia membayar uang tebusan. Pasangan penculik tersebut memisah dan menghilang dengan membawa uang tebusan terbesar dalam sejarah Amerika. Tapi pelarian mereka tidak berlangsung lama, Halls tertangkap akibat laporan seorang wanita penghibur yang curiga melihat uang Hall yang begitu banyak dan melaporkannya ke polisi. Mayat Bobby akhirnya ditemukan di rumah Heady di Kansas City. Pasangan tersebut diganjar hukuman mati dan di eksekusi pada tahun 1953.


8. Penculikan Pauline Picard

Pauline Picard hilang pada usia dua tahun di perkebunan milik keluarga di Brittany, Perancis pada April 1922. Setelah melakukan pencarian yang melelahkan selama beberapa minggu, seorang anak kecil dengan ciri-ciri yang sama dengan Pauline ditemukan di kota Cherbourg, dengan jarak 320 km dari Brittany.

Orangtua Pauline mengenali anak temuan tersebut sebagai anaknya yang hilang dan membawanya pulang, tapi anehnya si anak tidak kenal orangtuanya. Sebulan kemudian, di dekat perkebunan Picard ditemukan mayat seorang anak kecil yang telah dimutilasi bersama pakaian milik Pauline yang tertumpuk di dekatnya. Didekat mayat tersebut ditemukan juga tengkorang seorang pria dewasa. Tak pernah diketahui apa yang sebenarnya terjadi pada Pauline, atau siapa sebenarnya anak yang ditemukan di Cherbourg.

9. Penculikan Charles Lindbergh Jr.

Charles Lindbergh Jr. anak dari seorang penerbang terkenal, Charles Lindbergh, diculik pada tahun 1932. Beberapa pesan meminta uang tebusan secara berkala datang kepada orangtuanya, semakin lama jumlah uang tebusan semakin meningkat hingga meminta uang sebesar 100.000 dolar karena si orangtua ketahuan  telah menghubungi polisi.


Setelah Linderbergh membayar tebusan melalui perantara, anaknya tetap tidak diserahkan. Sebulan kemudian, mayat sang anak ditemukan membusuk di hutan beberapa kilometer dari rumah Linderbergh. Dari kondisi mayat diketahui anak tersebut tewas akibat tembakan di kepala. Setelah melakukan penyelidikan panjang dengan menelusuri jejak uang tebusan, Bruno Huaptmann tertangkap, dan akhirnya dieksekusi mati akibat melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap Charles Lindbergh Jr..