Stroke membuat orang sulit bergerak, kesulitan inilah yang lantas membuat penderita stroke banyak yang menyerah dengan keadaannya. Padahal semua yang pernah mengalami stroke memiliki secercah potensi kesembuhan. Tak banyak yang mencapai potensi itu, mantan pasien yang berhasil melakukan itu karena mereka punya keinginan.
Ada kecenderungan sebagian penderita stroke menghambat kemajuan mereka sendiri dengan hanya melatih apa yang sanggup mereka lakukan. Semestinya untuk melatih otot-otot yang sakit diberikan tantangan lebih dalam melatihnya sebagai proses pemulihan.
"Jika aku tak bisa membuka tangan, lantas apa gunanya mencoba? Tanganku tak akan terbuka!" Pada hal yang tak bisa dilakukan seperti ini penderita stroke harus memusatkan perhatian untuk bisa melakukannya.
Gunakan Gerakan Apa yang Anda Bisa
Upaya mencapai kepulihan seharusnya atas dorongan pasien sendiri. Jika terapis harus terlibat untuk memastikan tepat gerakan, maka proses pemulihan telah direnggut dari tangan penderita stroke.
Pelajari kembali cara bergerak pascastroke sama seperti saat mempelajari kembali keterampilan yang pernah anda pelajari dalam hidup. Proses mencoba dan melakukan kesalahan sangat penting untuk mempelajari cara bergerak dengan benar.
Gerakan yang biasa dilakukan penderita stroke adalah gerakan sinergistik dimana dua otot bergerak secara selaras, gerakan ini tidak berbahaya dan tidak akan membuat gerakan itu tertanam kuat lantas menjadi kebiasaan. Gunakan gerakan ini sebagai tahap awal terapi sambil meningkatkan gerakan lainnya.
Berlatihlah dengan Menggunakan Treadmill
Riset membuktikan bahwa latihan dengan treadmill bisa meningkatkan kualitas dan kecepatan berjalan kaki. Latihan dengan treadmill juga bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk berjalan rutin di sekeliling rumah dan lingkungan sekitar.
Langkah pertama adalah mempertimbangkan masalah keamanan menggunakan treadmill menurut tingkat kemampuan berjalan penderita stroke. Apabila stroke menyebabkan kepincangan, berjalan di treadmill tidak niscaya mengurangi kepincangan jika tidak berusaha meneliti dan mengkoreksi kualitas berjalan anda.
Lakukan terapi treadmill ini dengan pendamping untuk membantu anda bila kehilangan keseimbangan.
Cermin Merefleksikan Pemulihan
Rehabilitasi dari stroke berarti mempelajari lagi gerakan-gerakan yang sebelum stroke bisa dilakukan dengan sempurna. Cara yang mudah untuk menentukan apakan suatu gerakan yang dilakukan sudah benar adalah menggunakan cermin. Cermin berfungsi untuk mengamati setiap gerakan dan langkah serta koordinasi tubuh.
Banyak penderita stroke menolak melihat lengan dan tangan yang terpengaruh stroke. Bahkan setelah diingatkan untuk melihat tangan, mereka seringkali hanya melirik sekilas, seolah tangan itu tak terlalu menarik. Kecenderungan menggunakan hanya lengan dan kaki yang sehat, malah akan memperkecil bagian otak yang terlibat untuk menggerakkan lengan atau kaki yang sakit.
Banyak mantan penderita stroke tak mampu menilai di mana anggota gerak mereka berada jika tidak menatapnya secara langsung. Cermin bisa membantu mengevaluasi kesulitan ini dengan melakukan eksperimen seperti berikut :
Jangan Pernah Bosan, Ikuti Prosesnya
Semua orang paling termotivasi oleh aktivitas yang mereka gemari, ketika penderita stroke melatih apa yang menjadi kegemaran mereka, maka terapi yang dilakukan bukan lagi pekerjaan, rehabilitasi atau latihan. Pemulihan menjadi permainan. Salah satu konsep terpenting dalam pemulihan pascastroke adalah dorongan pemulihan baik itu dari pekerjaan, kegemaran, keluarga maupun kehidupan.
Namun berlatih melakukan tugas-tugas khusus pemulihan akan melelahkan karena motivasi menjalankan aktivitas tersebut tinggi. Kelelahan dapat menimbulkan kecelakaan, tanyakan kepada dokter atau terapis anda apakah tugas yang dipilih aman dan sesuai untuk kelanjutan proses pemulihan.
Kalender Pemulihan
Kalender pemulihan akan membantu anda mempertahankan jadwal, sebuah kalender yang dikhususkan untuk pemulihan akan :
Namun bagaimanapun jika penderita stroke menginginkan kesembuhan tetap harus rajin melatih anggota tubuh yang sakit. Dan juga bagi orang-orang disekitar tetap memberikan motivasi untuk kesembuhan penderita stroke.
Sumber : Peter G. Levine - Stronger After Stroke
Ada kecenderungan sebagian penderita stroke menghambat kemajuan mereka sendiri dengan hanya melatih apa yang sanggup mereka lakukan. Semestinya untuk melatih otot-otot yang sakit diberikan tantangan lebih dalam melatihnya sebagai proses pemulihan.
"Jika aku tak bisa membuka tangan, lantas apa gunanya mencoba? Tanganku tak akan terbuka!" Pada hal yang tak bisa dilakukan seperti ini penderita stroke harus memusatkan perhatian untuk bisa melakukannya.
Gunakan Gerakan Apa yang Anda Bisa
Upaya mencapai kepulihan seharusnya atas dorongan pasien sendiri. Jika terapis harus terlibat untuk memastikan tepat gerakan, maka proses pemulihan telah direnggut dari tangan penderita stroke.
Pelajari kembali cara bergerak pascastroke sama seperti saat mempelajari kembali keterampilan yang pernah anda pelajari dalam hidup. Proses mencoba dan melakukan kesalahan sangat penting untuk mempelajari cara bergerak dengan benar.
Gerakan yang biasa dilakukan penderita stroke adalah gerakan sinergistik dimana dua otot bergerak secara selaras, gerakan ini tidak berbahaya dan tidak akan membuat gerakan itu tertanam kuat lantas menjadi kebiasaan. Gunakan gerakan ini sebagai tahap awal terapi sambil meningkatkan gerakan lainnya.
Berlatihlah dengan Menggunakan Treadmill
Riset membuktikan bahwa latihan dengan treadmill bisa meningkatkan kualitas dan kecepatan berjalan kaki. Latihan dengan treadmill juga bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk berjalan rutin di sekeliling rumah dan lingkungan sekitar.
Langkah pertama adalah mempertimbangkan masalah keamanan menggunakan treadmill menurut tingkat kemampuan berjalan penderita stroke. Apabila stroke menyebabkan kepincangan, berjalan di treadmill tidak niscaya mengurangi kepincangan jika tidak berusaha meneliti dan mengkoreksi kualitas berjalan anda.
Lakukan terapi treadmill ini dengan pendamping untuk membantu anda bila kehilangan keseimbangan.
Cermin Merefleksikan Pemulihan
Rehabilitasi dari stroke berarti mempelajari lagi gerakan-gerakan yang sebelum stroke bisa dilakukan dengan sempurna. Cara yang mudah untuk menentukan apakan suatu gerakan yang dilakukan sudah benar adalah menggunakan cermin. Cermin berfungsi untuk mengamati setiap gerakan dan langkah serta koordinasi tubuh.
Banyak penderita stroke menolak melihat lengan dan tangan yang terpengaruh stroke. Bahkan setelah diingatkan untuk melihat tangan, mereka seringkali hanya melirik sekilas, seolah tangan itu tak terlalu menarik. Kecenderungan menggunakan hanya lengan dan kaki yang sehat, malah akan memperkecil bagian otak yang terlibat untuk menggerakkan lengan atau kaki yang sakit.
Banyak mantan penderita stroke tak mampu menilai di mana anggota gerak mereka berada jika tidak menatapnya secara langsung. Cermin bisa membantu mengevaluasi kesulitan ini dengan melakukan eksperimen seperti berikut :
- Menghadaplah kaca agar lengan dan tangan dapat terlihat.
- Pejamkan mata.
- Minta seseorang menggerakkan lengan dan tangan yang sakit ke posisi tertentu dan menahannya di posisi tersebut.
- Dengan mata terpejam, gerakkan lengan dan tangan yang sehat agar sesuai dengan posisi anggota gerak yang sakit.
- Buka mata.
Jangan Pernah Bosan, Ikuti Prosesnya
Semua orang paling termotivasi oleh aktivitas yang mereka gemari, ketika penderita stroke melatih apa yang menjadi kegemaran mereka, maka terapi yang dilakukan bukan lagi pekerjaan, rehabilitasi atau latihan. Pemulihan menjadi permainan. Salah satu konsep terpenting dalam pemulihan pascastroke adalah dorongan pemulihan baik itu dari pekerjaan, kegemaran, keluarga maupun kehidupan.
Namun berlatih melakukan tugas-tugas khusus pemulihan akan melelahkan karena motivasi menjalankan aktivitas tersebut tinggi. Kelelahan dapat menimbulkan kecelakaan, tanyakan kepada dokter atau terapis anda apakah tugas yang dipilih aman dan sesuai untuk kelanjutan proses pemulihan.
Kalender Pemulihan
Kalender pemulihan akan membantu anda mempertahankan jadwal, sebuah kalender yang dikhususkan untuk pemulihan akan :
- Merekam keberhasilan dan kegagalan
- Membantu memisahkan terapi yang efektif dan tidak
- Membantu mengukur kemajuan pemulihan
- Menambah rasa keberhasilan saat target terpenuhi
- Memberikan catatan akurat yang bisa ditinjau kembali
- Memberikan informasi berharga kepada dokter dan terapis saat mereka membantu anda merancang proses pemulihan.
- baris untuk tanggal
- kolom untuk latihan atau terapi
- kolom dan baris untuk memasukkan data yang sesuai.
Namun bagaimanapun jika penderita stroke menginginkan kesembuhan tetap harus rajin melatih anggota tubuh yang sakit. Dan juga bagi orang-orang disekitar tetap memberikan motivasi untuk kesembuhan penderita stroke.
Sumber : Peter G. Levine - Stronger After Stroke