Tipsiana.com -Dalam sebuah hubungan konflik memang tidak bisa dihindari, konflik bisa membuat hubungan menjadi rusak, tidak menyenangkan atau bahkan malah hancur. Pemicu konflik bisa bermacam-macam mulai dari perbedaan cara berpikir, gaya hidup hingga adanya orang ketiga.
Bila anda merasa lelah dengan cara yang anda lakukan selama ini untuk menjaga hubungan agar tetap baik, sebaiknya ubah cara menghadapi konflik tersebut. Belajarlah untuk lebih bersikap terbuka dan sadar bahwa untuk memahami pasangan maupun anda sendiri pasti memerlukan waktu.
Tapi jika perasaan anda masih sayang padanya, langkah yang demikian harus dilakukan untuk mempertahankan hubungan anda.
1. Penyebab Pertengkaran
Cari tahu apa yang menjadi penyebab pertengkaran serta identifikasi hal lain yang bisa menambah suasana semakin panas seperti kelelahan fisik, emosi dan stress. Perlu disadari bahwa sebuah pertengkaran sebenarnya timbul karena adanya rasa kecewa atau kebencian. Hal yang diributkan merupakan alasan saja untuk mengeluarkan masalah lain yang selama ini sulit diungkapkan.
2. Apakah Anda Terlibat
Meskipun anda merasa pasangan anda yang bersalah dan patut disalahkan, namun sebaiknya anda juga harus menyadari apakah anda terlibat dalam masalah yang memicu pertengkaran. Bila anda terlibat akui kesalahan anda, dengan begitu intensitas pertengkaran anda akan berkurang.
3. Bicarakan dengan Baik
Utarakan bahwa anda ingin berbicara untuk menyelesaikan masalah. Sampaikan apa yang anda inginkan tanpa disertai emosi. Begitu juga dengan pasangan anda, biarkan dia menyampaikan pendapatnya tanpa memotong pembicaraannya. Tahan keinginan anda untuk menyela meskipun anda merasa jengkel.
4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Baik dan Rasakan Emosinya
Sikap tubuh terkadang tanpa kita sadari malah mempersulit komunikasi, hindari melipat tangan ke dada atau mengarahkan mata keatas ataupun memalingkan wajah saat pasangan anda berbicara.
Dengarkanlah emosi yang tersirat saat pasangan anda berbicara, bisa jadi dia tidak mengungkapkan keinginannya secara langsung akan kebutuhan emosionalnya. Kebutuhan emosi seperti rasa aman, cinta, harga diri, kesenangan dan keintiman fisik yang selama ini mungkin dirasakannya kurang.
5. Tentukan Solusinya
Hal ini memang akan memerlukan pengorbanan dari kedua belah pihak, namun tidak ada salahnya dilakukan bila masih ingin mempertahankan hubungan. Pahami solusi anda berdua bagaimana agar permasalahan tersebut tidak terulang lagi dan segala konsekuensi bila melanggar kesepakatan yang telah dibuat.
6. Bila Pertengkaran Tak Berujung
Terimalah kenyataan bahwa kita tidak bisa merubah orang lain. Jika pasangan anda bersikap arogan, melukai perasaan anda dan lebih mementingkan egonya itu berarti adalah bentuk pertahanan dirinya dan tidak ingin diusik. Jangan terus menerus melukai perasaan anda sendiri dengan mengubahnya agar seperti yang anda mau.
Diam dan pergilah sejenak dari pasangan anda, dengan begitu memberikan waktu masing-masing untuk menenangkan diri dan bisa berpikir jernih. Tetaplah menyayangi dan menerimanya hingga dia akhirnya menjadi lebih terbuka dan mau mendengarkan anda.
Bila anda merasa lelah dengan cara yang anda lakukan selama ini untuk menjaga hubungan agar tetap baik, sebaiknya ubah cara menghadapi konflik tersebut. Belajarlah untuk lebih bersikap terbuka dan sadar bahwa untuk memahami pasangan maupun anda sendiri pasti memerlukan waktu.
Tapi jika perasaan anda masih sayang padanya, langkah yang demikian harus dilakukan untuk mempertahankan hubungan anda.
1. Penyebab Pertengkaran
Cari tahu apa yang menjadi penyebab pertengkaran serta identifikasi hal lain yang bisa menambah suasana semakin panas seperti kelelahan fisik, emosi dan stress. Perlu disadari bahwa sebuah pertengkaran sebenarnya timbul karena adanya rasa kecewa atau kebencian. Hal yang diributkan merupakan alasan saja untuk mengeluarkan masalah lain yang selama ini sulit diungkapkan.
2. Apakah Anda Terlibat
Meskipun anda merasa pasangan anda yang bersalah dan patut disalahkan, namun sebaiknya anda juga harus menyadari apakah anda terlibat dalam masalah yang memicu pertengkaran. Bila anda terlibat akui kesalahan anda, dengan begitu intensitas pertengkaran anda akan berkurang.
3. Bicarakan dengan Baik
Utarakan bahwa anda ingin berbicara untuk menyelesaikan masalah. Sampaikan apa yang anda inginkan tanpa disertai emosi. Begitu juga dengan pasangan anda, biarkan dia menyampaikan pendapatnya tanpa memotong pembicaraannya. Tahan keinginan anda untuk menyela meskipun anda merasa jengkel.
4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Baik dan Rasakan Emosinya
Sikap tubuh terkadang tanpa kita sadari malah mempersulit komunikasi, hindari melipat tangan ke dada atau mengarahkan mata keatas ataupun memalingkan wajah saat pasangan anda berbicara.
Dengarkanlah emosi yang tersirat saat pasangan anda berbicara, bisa jadi dia tidak mengungkapkan keinginannya secara langsung akan kebutuhan emosionalnya. Kebutuhan emosi seperti rasa aman, cinta, harga diri, kesenangan dan keintiman fisik yang selama ini mungkin dirasakannya kurang.
5. Tentukan Solusinya
Hal ini memang akan memerlukan pengorbanan dari kedua belah pihak, namun tidak ada salahnya dilakukan bila masih ingin mempertahankan hubungan. Pahami solusi anda berdua bagaimana agar permasalahan tersebut tidak terulang lagi dan segala konsekuensi bila melanggar kesepakatan yang telah dibuat.
6. Bila Pertengkaran Tak Berujung
Terimalah kenyataan bahwa kita tidak bisa merubah orang lain. Jika pasangan anda bersikap arogan, melukai perasaan anda dan lebih mementingkan egonya itu berarti adalah bentuk pertahanan dirinya dan tidak ingin diusik. Jangan terus menerus melukai perasaan anda sendiri dengan mengubahnya agar seperti yang anda mau.
Diam dan pergilah sejenak dari pasangan anda, dengan begitu memberikan waktu masing-masing untuk menenangkan diri dan bisa berpikir jernih. Tetaplah menyayangi dan menerimanya hingga dia akhirnya menjadi lebih terbuka dan mau mendengarkan anda.