Tipsiana.com - Empat tahun setelah ditimpa bencana gempa bumi hebat, Haiti masih berada dalam kondisi krisis. Negara kecil yang luluh lantak oleh gempa ini masih sangat bergantung pada bahan pangan impor. Namun karena harga pangan yang harganya selangit, sebagian besar warga Haiti saat ini terpaksa harus memakan lumpur.
Memakan lumpur adalah hal yang sangat tidak lazim. Warga Haiti biasanya hanya memakan 'kue lumpur' ini sebagai obat tradisoinal. Mereka percaya kue lumpur memiliki khasiat penyembuh. Kue lumpur terbuat dari campuran lumpur, mentega dan garam.
Tentu saja makanan ini hanya mengandung sangat sedikit nutrisi, namun memakan 'kue lumpur' terbukti bisa mengganjal perut rakyat Haiti yang saat ini hidup dalam kemiskinan. Dengan kondisi yang begitu parah, warga yang putus asa harus memutar otak untuk bisa mengganjal perut lapar mereka.
Lumpur telah lama dikenal oleh wanita hamil dan anak-anak sebagai antisida dan sumber kalsium. Tapi saat ini, sebagian besar keluarga yang tinggal didaerah kumuh mulai membuat kue berbahan lumpur, garam dan minyak sayur menjadi makanan sehari-hari.
Di pasar pemukiman kumuh La Saline, beras seukuran dua gelas besar berharga 60 sen, naik 10 sen dari bulan Desember. Tahun lalu harga dua gelas beras hanya 30 sen. Kacang-kacangan, susu kental manis dan buah juga naik dua kali lipat. Bahkan untuk memakan kue lumpur ini, mereka masih harus membeli dengan harga 5 dolar per 100 kue. Meski berharga 5 sen per potong, kue lumpur ini masih lebih murah dibanding harga makanan pokok.
Sekitar 80 persen penduduk Haiti hidup dengan penghasilan kurang dari dua dolar per hari dan ekonomi negara tersebut kini dikuasai segelintir orang yang ingin mengambil untung besar ditengah penderitaan rakyat Haiti.
Memakan lumpur adalah hal yang sangat tidak lazim. Warga Haiti biasanya hanya memakan 'kue lumpur' ini sebagai obat tradisoinal. Mereka percaya kue lumpur memiliki khasiat penyembuh. Kue lumpur terbuat dari campuran lumpur, mentega dan garam.
Tentu saja makanan ini hanya mengandung sangat sedikit nutrisi, namun memakan 'kue lumpur' terbukti bisa mengganjal perut rakyat Haiti yang saat ini hidup dalam kemiskinan. Dengan kondisi yang begitu parah, warga yang putus asa harus memutar otak untuk bisa mengganjal perut lapar mereka.
Lumpur telah lama dikenal oleh wanita hamil dan anak-anak sebagai antisida dan sumber kalsium. Tapi saat ini, sebagian besar keluarga yang tinggal didaerah kumuh mulai membuat kue berbahan lumpur, garam dan minyak sayur menjadi makanan sehari-hari.
Di pasar pemukiman kumuh La Saline, beras seukuran dua gelas besar berharga 60 sen, naik 10 sen dari bulan Desember. Tahun lalu harga dua gelas beras hanya 30 sen. Kacang-kacangan, susu kental manis dan buah juga naik dua kali lipat. Bahkan untuk memakan kue lumpur ini, mereka masih harus membeli dengan harga 5 dolar per 100 kue. Meski berharga 5 sen per potong, kue lumpur ini masih lebih murah dibanding harga makanan pokok.
Sekitar 80 persen penduduk Haiti hidup dengan penghasilan kurang dari dua dolar per hari dan ekonomi negara tersebut kini dikuasai segelintir orang yang ingin mengambil untung besar ditengah penderitaan rakyat Haiti.