29 Mei 2017

Puasa Anda Akan Sia-sia Jika Lakukan Lima Hal Ini

Tipsiana.com - Ketika perang Badar usai dan kaum muslimin menang telak dari musuhnya, para sahabat bergembira. Mereka telah memenangkan perang besar pertama dengan jumlah pasukan yang sebenarnya tak berimbang. Hanya berjumlah 313 orang, pasukan muslimin mampu mengalahkan pasukan Quraisy Mekah yang berjumlah 1.000 orang.

Ditengah sukacita kemenangan itu, Nabi Muhammad SAW mengingatkan para sahabat; "Kita telah kembali dari jihad (perang) kecil dan akan menghadapi peperangan besar (Jihad Akbar)". Dalam keheranan mereka, sahabat lalu bertanya, "Apakah ada lagi perang yang lebih besar dan dahsyat dari perang Badar?" Rasul menjawab, "Perang melawan hawa nafsu di dalam diri masing-masing". (HR Baihaqi dari Jabir).


Banyak yang mengatakan bulan puasa adalah ajang untuk melatih diri mengendalikan hawa nafsu. Tapi sejatinya, ia bukanlah lagi latihan, tapi sesungguhnya adalah sebuah perang besar melawan hawa nafsunya sendiri.

Puasa tak sebatas menahan lapar dan haus, kita tahu itu. Yang sering kita tak sadari adalah ternyata banyak hal sepele dalam keseharian kita yang ternyata bisa menghapus pahala puasa. Dan ketika kita beribadah tanpa pahala, maka sia-sialah ibadah kita. Nabi SAW memberi peringatan untuk tidak melakukan lima hal ini agar puasa kita tak sia-sia.

1. Berbohong

Sebuah survey yang pernah dilakukan di Amerika menyatakan, 91% warga Amerika biasa berbohong. Ini bisa jadi gambaran betapa berbohong telah menjadi penyakit masyarakat. Sebagian umat muslim pun tak lepas dari kecanduan sifat ini. Bahkan, berbohong telah menjadi keseharian.

Orang yang puasa tak boleh berbohong. Begitu kita melakukan kebohongan, sekecil apapun kebohongan itu, maka pahala puasa kita akan menguap. Karena telah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, maka berusaha untuk tidak berbohong selama menjalani ibadah puasa adalah sebuah perang besar yang harus terus diperjuangkan. Pada akhirnya, bila kita telah terbiasa berbicara jujur selama Ramadan, Insya Allah kita akan menjadi orang jujur, dan kejujuran adalah nikmat Allah yang teragung setelah nikmat memeluk Islam.

2. Bergosip (Ghibah)

Di era teknologi informasi yang maju pesat, informasi sangat mudah diterima dari banyak sumber. Televisi, radio, dan yang paling masif, internet, menyuguhkan berbagai info. Banyak yang berguna namun tak sedikit yang bermuatan ghibah.

Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Ingat, hilangnya pahala puasa tak hanya berlaku pada yang menyampaikan gosip, tapi juga bagi yang mendengarkan atau yang asyik membacanya.


3. Menghasut/ Mengadu-domba

Menghasut adalah salah satu perbuatan yang dibenci Allah karena ia akan menyebakan ikatan ukhuwah Islamiyah tercerai berai. Tak sedikit konflik yang terjadi bermula dari hasutan. Nabi SAW berwasiat kepada Ali bin Abu Thalib, yang artinya: "Wahai Ali! Saya melihat tulisan pada pintu surga yang berbunyi,"Surga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil, orang durhaka kepada kedua orangtuanya, dan bagi orang yang suka mengadu-domba (menghasut)."

4. Bersumpah Palsu

Bersumpah untuk meyakinkan orang terhadap suatu kebenaran memang dibolehkan bila benar-benar diperlukan. Tapi sumpah palsu dengan menggunakan nama Allah sangat dilarang.

Jangankan bersumpah palsu, bersumpah atas nama Allah terhadap sesuatu yang benar pun tidak boleh sembarangan diucapkan. Ini untuk menghindari kita terbiasa mengucapkan sumpah pada sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting. Karenanya, jagalah puasa kita dari mengucap sumpah palsu agar pahala puasa tak terhapus.

5. Melihat wanita dengan nafsu

Hidup di era modern memang gampang-gampang susah. Apalagi hidup di lingkungan yang nilai moral dan etika diukur pada pemahaman masing-masing. Cara berpakaian wanita tidaklah sama, ada yang mengikuti syariat Islam, tapi banyak juga yang masih belum mendapat hidayah. Nah, disinilah tantangan berat bagi kaum lelaki.

Media juga sangat menguji iman lelaki. Setiap halaman situs yang kita buka hampir selalu diisi oleh foto wanita cantik yang berpakaian 'menantang'. Jangan sampai karena sifat 'kelelakian' kita mengalahkan godaan yang berseliweran.

خمس يفطرن الصائم الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة

“ Lima perkara yang membatalkan orang yang berpuasa ; dusta, ghibah, adu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat “.

Akhirnya, hadist Nabi SAW ini harus kita ingat dan amalkan baik-baik. Sangat sayang rasanya bila bulan Ramadhan kita tak mendapatkan apa-apa selain lapar dan haus saja. Semoga derajat kita naik dari derajat puasa orang -orang awam menjadi puasa orang-orang bertaqwa. Insya Allah.