Tipsiana.com - Kadang kita dapat mengambil pelajaran mendalam dan menyentuh dari hal-hal kecil yang biasa-biasa saja. Seperti sebuah fabel sederhana ini, kita akan diajarkan tentang arti sebuah hubungan.
Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan persahabatan antara pensil dan penghapus? Anda mungkin akan tersentuh setelah membaca kisahnya. Kisah indah ini juga dapat Anda ceritakan kembali kepada mereka yang Anda sayangi.
Pensil: "Maafkan aku..."
Penghapus: "Karena apa?"
Pensil: "Maafkan aku karena aku selalu membuatmu terluka..."
"Setiap aku membuat kesalahan, kau selalu ada untuk menghapus kesalahanku itu. Tapi setiap kau hilangkan kesalahanku, kau akan kehilangan sebagian tubuhmu... Dan setiap kau hapus kesalahanku, tubuhmu akan makin mengecil dan terus mengecil."
Penghapus: "Kau benar, tapi aku tak peduli. Kau tahu, aku dibuat memang untuk itu. Aku dibuat untuk menolongmu setiap kau membuat kesalahan, meski aku tahu... suatu saat tubuhku akan habis tak bersisa."
"Aku bahagia dengan tugasku ini, jadi kumohon... berhentilah mengkuatirkanku, Aku takkan bisa bahagia jika kau bersedih."
Orangtua kita ibarat sebuah penghapus, dan kita adalah pensilnya. Mereka akan selalu ada untuk kita, selalu membantu untuk membersihkan akibat yang disebabkan oleh kesalahan yang kita buat.
Sama seperti penghapus yang perlahan akan habis tergerus, begitu jugalah orangtua yang kita cintai. Suatu saat mereka akan pergi untuk selamanya.
Maka dari itu, selalu berbuat baiklah kepada kedua orangtua mu, rawatlah mereka dan yang terpenting, cintailah mereka dengan sepenuh hatimu. Karena mereka telah hadir untukmu dan rela mengorbankan diri demi untukmu.
Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan persahabatan antara pensil dan penghapus? Anda mungkin akan tersentuh setelah membaca kisahnya. Kisah indah ini juga dapat Anda ceritakan kembali kepada mereka yang Anda sayangi.
Pensil: "Maafkan aku..."
Penghapus: "Karena apa?"
Pensil: "Maafkan aku karena aku selalu membuatmu terluka..."
"Setiap aku membuat kesalahan, kau selalu ada untuk menghapus kesalahanku itu. Tapi setiap kau hilangkan kesalahanku, kau akan kehilangan sebagian tubuhmu... Dan setiap kau hapus kesalahanku, tubuhmu akan makin mengecil dan terus mengecil."
Penghapus: "Kau benar, tapi aku tak peduli. Kau tahu, aku dibuat memang untuk itu. Aku dibuat untuk menolongmu setiap kau membuat kesalahan, meski aku tahu... suatu saat tubuhku akan habis tak bersisa."
"Aku bahagia dengan tugasku ini, jadi kumohon... berhentilah mengkuatirkanku, Aku takkan bisa bahagia jika kau bersedih."
Orangtua kita ibarat sebuah penghapus, dan kita adalah pensilnya. Mereka akan selalu ada untuk kita, selalu membantu untuk membersihkan akibat yang disebabkan oleh kesalahan yang kita buat.
Sama seperti penghapus yang perlahan akan habis tergerus, begitu jugalah orangtua yang kita cintai. Suatu saat mereka akan pergi untuk selamanya.
Maka dari itu, selalu berbuat baiklah kepada kedua orangtua mu, rawatlah mereka dan yang terpenting, cintailah mereka dengan sepenuh hatimu. Karena mereka telah hadir untukmu dan rela mengorbankan diri demi untukmu.