24 Agustus 2022

Benarkah Orang Kaya Hidup Lebih Bahagia? Simak Faktanya

Tipsiana.com - Banyak yang mengatakan bahwa uang membuat dunia berputar, tetapi sementara kita semua sibuk berusaha mencari nafkah atau menghasilkan uang dengan cepat, sebenarnya adakah korelasi di dunia yang berorientasi ekonomi terhadap kepuasan dan hubungan kita? Para peneliti dari sejumlah institusi terkemuka dari seluruh dunia mengatakan bahwa mereka telah berhasil menemukan beberapa jawaban yang objektif tentang hubungan antara kebahagiaan dan uang, dan banyak di antaranya yang cukup mengejutkan.



1. Makin tinggi penghasilan akan mengurangi keresahan akibat beban ekonomi, tapi ternyata tidak membuat Anda lebih bahagia

Sebuah tim peneliti dari University of British Columbia mencoba untuk menjawab perdebatan kuno tentang apakah uang dapat membeli kebahagiaan. Kesimpulan penelitian mereka cukup menarik karena mereka menunjukkan bahwa meskipun uang tidak membuat Anda lebih bahagia, itu pasti dapat mengurangi kesengsaraan dan penderitaan yang dialami seseorang seumur hidup. Contoh sederhananya adalah bahwa orang kaya yang sakit dapat memperoleh perawatan kesehatan terbaik dan paling cepat yang tersedia, sementara orang miskin dapat berakhir dalam daftar tunggu selama bertahun-tahun.

2. Kepribadian Anda menentukan sikap Anda terhadap uang

Peneliti dari tiga universitas di Inggris melakukan penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara kepribadian dan sikap Loss Aversion, suatu kondisi ketika seseorang cenderung lebih sensitif terhadap kerugian daripada keuntungan. Ternyata menghasilkan lebih banyak uang tidak akan membuat Anda lebih bahagia, terlepas dari tipe kepribadian Anda. Namun, kehilangan uang akan berdampak lebih berat pada orang yang lebih berhati-hati.

3. Banyak wanita masih lebih suka menikah dengan pria kaya dan tinggal di rumah

Menurut survei YouGov, 69% wanita lebih suka menikah dengan pria yang menghasilkan lebih banyak uang daripada dirinya, dan lebih memilih untuk berhenti bekerja sepenuhnya dan tinggal di rumah bersama anak-anak mereka. Selain itu, 59% responden mengatakan bahwa tekanan sosial adalah salah satu alasan utama mereka terpaksa harus bekerja.

4. Perkawinan di mana suami berpenghasilan lebih rendah dari istrinya lebih mungkin berakhir dengan perceraian

Saat wanita lebih banyak menyukai pria berpenghasilan lebih tinggi, pria tampaknya menginginkan sebaliknya. Sebuah makalah penelitian dari National Bureau of Economic Research menemukan bahwa identitas gender memiliki dampak besar pada segala hal yang kita lakukan terkait kehidupan pernikahan dan tingkat kepuasan pernikahan.


5. Anda akan lebih mudah menemukan cinta jika Anda berpenghasilan tinggi

Sebuah penelitian terkemuka di Inggris menemukan bahwa orang yang berpenghasilan lebih dari £50.000 setahun (sekitar $65.000), lebih mungkin untuk mengalami cinta sejati daripada mereka yang berpenghasilan lebih rendah. Menariknya, penelitian yang sama menunjukkan bahwa orang berpenghasilan tinggi lebih mungkin untuk jatuh cinta lebih dari lima kali sepanjang hidup mereka.

6. Bertengkar soal uang adalah salah satu pemicu perceraian terbaik

Perdebatan tentang uang, terutama pada tahap awal suatu hubungan, bisa menjadi bibit perceraian pada pasangan, menurut sebuah studi di Kansas State University. Temuan menunjukkan bahwa ini umumnya berlaku untuk orang-orang dari semua tingkat pendapatan.

7. Pengeluaran biasanya menjadi penyebab utama pertengkaran tentang uang di antara pasangan

Menurut sebuah studi tahun 2016, masalah pengeluaran adalah salah satu alasan paling umum sebagai penyebab pertengkaran karena uang yang dimiliki pasangan. 73% responden mengatakan bahwa ini adalah alasan utama mereka mengalami pertengkaran keuangan. Namun, pada catatan yang lebih positif, hanya 20% responden yang mengatakan bahwa argumen mereka sangat serius atau merusak hubungan. Artinya, soal pengeluaran ini meskipun membuat pasangan bertengkar, biasanya pasangan bisa baikan kembali.

sumber : https://www.ba-bamail.com/tips-life-hacks-and-diy/9-facts-about-money-love-and-happiness/