Tipsiana.com - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak, atau BBM jenis Pertalite, dan Solar masih menjadi sorotan publik. Selama ini kedua jenis bahan bakar fosil itu mendapatkan subsidi dari negara yang cukup besar.
Sehingga lebih murah dari harga seharusnya. Namun di luar dari hal itu, efisiensi BBM pada sebuah kendaraan memang menjadi impian sebagian orang, bukan hanya untuk mobil pribadi, namun juga komersial.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan jika ingin jarang ke SPBU, atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
National Sales Manager Truck & Bus Radial PT Hankook Tire Sales Indonesia sempat mengatakan, penggunaan ban yang salah berdampak pada efisiensi BBM, karena tugas ban meneruskan tenaga dari mesin melalui sistem penggerak.
“Saat ban bergulir di jalan, energi mekanik akan berubah menjadi panas, dan bahan bakar diperlukan untuk mengganti energi yang hilang tersebut,” ujar Ahmad dikutip dari keterangan resminya.
Menurutnya dari segi konstruksi untuk ban jenis radial tipe tubeless tidak memerlukan ban dalam, dan flap agar lebih ringan. Sehingga tenaga yang diperlukan untuk memutar roda lebih sedikit, otomatis membantu penghematan BBM.
Kemudian memilih pola telapak ban berdasarkan medan yang ditempuh. Lebih lanjut dia menyebut, misa pada medan tanah, atau off road, disarankan menggunakan ban dengan tipe Lug yang mempunyai traksi lebih baik.
“Ban tipe off road yang memiliki telapak kasar (lug) akan cepat panas, menimbulkan bunyi, dan terasa berat jika digunakan di jalan raya. Hal ini juga berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar,” tuturnya.
Selain memilih ban sesuai dengan medan jalan, yang tidak kalah penting adalah tekanan angin. Pasalnya, jika ban kekurangan angin laju kendaraan terasa lebih berat. Sehingga mesin bekerja lebih keras untuk memutar roda.
“Hal ini tentu berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Resiko lain akibat kurang tekanan angin adalah meningkatkan risiko aus ban jadi tidak merata, kerusakan separation (kembung), hingga pecahnya ban,” sambungnya.
Sementara jika tekanan angin pada ban berlebihan dapat mengurangi traksi, keausan yang tidak wajar di tengah telapak, dan rawan pecah karena benturan. Sehingga tekanan angin disesuaikan muatan, dan ketentuan namun hal ini berlaku untuk kendaraan komersial.
Faktor teknis yang harus diperhatikan juga adalah muatan yang diangkut kendaraan niaga. Karena, jika overload (kelebihan muatan) membuat BBM lebih boros. Semakin tinggi beban, ban akan menghambat putaran fisik lebih keras ketika bergerak.
Hal lain yang tak kalah penting adalah cara mengemudi. Semakin sering melakukan akselerasi mendadak pada gas, dan rem maka akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.
“Sebaiknya pengendara melakukan akselerasi perlahan, mempertahankan kecepatan, menjaga jarak, dan lakukan perpindahan posisi gigi saat torsi optimal, umumnya di bawah 3.000 rpm (rentang putaran mesin),” sambungnya.