Tipsiana.com -Menguap merupakan reaksi refleks untuk memberikan pasokan udara ke dalam tubuh dan perenggangan dari gendang telinga hingga saluran pernafasan. Hal ini terjadi ketika meningkatnya jumlah karbon dioksida dalam darah sehingga dibutuhkan oksigen untuk mengurangi karbon dioksida yang berlebih.
Menguap juga bisa diartikan sebagai bentuk kebosanan, bahkan dalam sebuah keyakinan diyakini bahwa menguap tanpa ditutup berarti membiarkan hal-hal baik (jiwa) keluar dari tubuh atau membiarkan roh jahat memasuki tubuh.
Menguap bisa menular ke orang lain. Ingin tahu lebih lanjut mengapa ini bisa terjadi, simak beberapa fakta menarik seputar menguap disini.
1. Menguap sudah terjadi saat bayi berusia 11 minggu di dalam rahim, kejadian ini bisa dilihat dengan melakukan USG 4D.
2. Manusia menguap rata-rata sekitar 6 detik. Pada saat menguap denyut jantung akan semakin meningkat.
3. Menguap membantu mendinginkan otak. Sebuah studi menunjukkan intensitas menguap akan meningkat saat musim dingin.
4. Menguap bisa menular ke orang lain. Ketika seseorang dalam sebuah kelompok menguap maka dalam waktu kurang dari 5 menit orang lain dalam kelompok itu akan ikut menguap. Manusia dapat tertular menguap sejak usia 1- 2 tahun.
5. Menguap menular karena adanya kedekatan sosial. Kekuatan ikatan emosional akan mempengaruhi frekuensi penularan menguap, berbeda dengan orang yang tidak memiliki kedekatan sosial akan sulit untuk terpengaruh. Dan hal ini juga bisa terjadi pada hewan.
6. Menguap berujung denda. Di Los Angeles seorang juri pengadilan dikenakan denda $1.000 oleh hakim karena menguap dengan keras yang dianggap menghina pengadilan. Hal ini ditolak keras oleh sang juri dan akhirnya mendapat potongan denda sebesar $100 setelah terlebih dahulu ditahan selama 2 jam di ruangan juri.
7. Hewan juga menguap. Pada hewan fungsi menguap bisa beraneka ragam, babon menguap untuk mengancam musuh dengan menunjukkan gigi tajam mereka. Penguin menguap sebagai ritual saat "pacaran". Ular menguap untuk merenggangkan kembali rahangnya sehabis makan. Lainnya menguap karena kebutuhan oksigen pada otak.
8. Menguap merupakan reaksi normal tubuh, namun bila frekuensi menguap terlampau sering sebaiknya hati-hati karena tubuh memberikan sinyal ada yang tidak beres dengan tubuh. Masalah medis yang dihadapi biasanya jantung, diabetes, stroke.
9. Menguap sulit menular pada penderita skizofernia dan autis. Kedua penyakit ini menganggu kemampuan penderita untuk merasakan keadaan mental dan emosional orang lain, karenanya penderita kedua penyakit ini sulit untuk tertular menguap.
10. Laki-laki menguap lebih lama dari wanita.
11. Sebagian orang dapat tertular menguap hanya dengan melihat gambar orang yang sedang menguap atau membaca tulisan 'menguap'.
12. Menguap sering terjadi ketika seseorang merasa bosan. Ini dibuktikan dari sebuah penelitian ditahun 1986 dimana para mahasiswa lebih sering terlihat menguap saat menonton video hitam putih, reaksi yang berbeda ditunjukkan ketika mereka disuguhkan musik rock.
13. Menyentuh lidah selama menguap membuat anda tidak bisa berhenti menguap.
Menguap juga bisa diartikan sebagai bentuk kebosanan, bahkan dalam sebuah keyakinan diyakini bahwa menguap tanpa ditutup berarti membiarkan hal-hal baik (jiwa) keluar dari tubuh atau membiarkan roh jahat memasuki tubuh.
Menguap bisa menular ke orang lain. Ingin tahu lebih lanjut mengapa ini bisa terjadi, simak beberapa fakta menarik seputar menguap disini.
1. Menguap sudah terjadi saat bayi berusia 11 minggu di dalam rahim, kejadian ini bisa dilihat dengan melakukan USG 4D.
2. Manusia menguap rata-rata sekitar 6 detik. Pada saat menguap denyut jantung akan semakin meningkat.
3. Menguap membantu mendinginkan otak. Sebuah studi menunjukkan intensitas menguap akan meningkat saat musim dingin.
4. Menguap bisa menular ke orang lain. Ketika seseorang dalam sebuah kelompok menguap maka dalam waktu kurang dari 5 menit orang lain dalam kelompok itu akan ikut menguap. Manusia dapat tertular menguap sejak usia 1- 2 tahun.
5. Menguap menular karena adanya kedekatan sosial. Kekuatan ikatan emosional akan mempengaruhi frekuensi penularan menguap, berbeda dengan orang yang tidak memiliki kedekatan sosial akan sulit untuk terpengaruh. Dan hal ini juga bisa terjadi pada hewan.
6. Menguap berujung denda. Di Los Angeles seorang juri pengadilan dikenakan denda $1.000 oleh hakim karena menguap dengan keras yang dianggap menghina pengadilan. Hal ini ditolak keras oleh sang juri dan akhirnya mendapat potongan denda sebesar $100 setelah terlebih dahulu ditahan selama 2 jam di ruangan juri.
7. Hewan juga menguap. Pada hewan fungsi menguap bisa beraneka ragam, babon menguap untuk mengancam musuh dengan menunjukkan gigi tajam mereka. Penguin menguap sebagai ritual saat "pacaran". Ular menguap untuk merenggangkan kembali rahangnya sehabis makan. Lainnya menguap karena kebutuhan oksigen pada otak.
8. Menguap merupakan reaksi normal tubuh, namun bila frekuensi menguap terlampau sering sebaiknya hati-hati karena tubuh memberikan sinyal ada yang tidak beres dengan tubuh. Masalah medis yang dihadapi biasanya jantung, diabetes, stroke.
9. Menguap sulit menular pada penderita skizofernia dan autis. Kedua penyakit ini menganggu kemampuan penderita untuk merasakan keadaan mental dan emosional orang lain, karenanya penderita kedua penyakit ini sulit untuk tertular menguap.
10. Laki-laki menguap lebih lama dari wanita.
11. Sebagian orang dapat tertular menguap hanya dengan melihat gambar orang yang sedang menguap atau membaca tulisan 'menguap'.
12. Menguap sering terjadi ketika seseorang merasa bosan. Ini dibuktikan dari sebuah penelitian ditahun 1986 dimana para mahasiswa lebih sering terlihat menguap saat menonton video hitam putih, reaksi yang berbeda ditunjukkan ketika mereka disuguhkan musik rock.
13. Menyentuh lidah selama menguap membuat anda tidak bisa berhenti menguap.