Tipsiana.com - Kerajaan Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar dan terpanjang dalam sejarah dunia. Berdiri pada tahun 1299, kerajaan ini bertahan hingga 600 tahun kedepan. Pada 1453, Ottoman bahkan mampu menaklukkan Konstantinopel, ibukota kekaisaran Byzantium dan menggantinya menjadi Istanbul.
Hingga hari ini, jejak kerajaan Islam tersebut masih dapat dilihat lewat peninggalan bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur megah. Yang tak kalah menarik, elemen penting pada jejak peninggalan arsitektur kerajaan Ottoman di Turki adalah adanya istana burung sebagai bangunan tambahan yang menempel di dinding luar berbagai struktur kota.
Sarang burung yang menempel di berbagai Masjid, penginapan, perpustakaan, sekolah dan air mancur tersebut bukanlah bangunan dengan struktur beton sederhana. Ia merupakan sebuah miniatur istana mulai dari satu lantai hingga bangunan bertingkat tiga dengan ornamen rumit yang indah.
Masing-masing dirancang dengan estetika desain serupa dengan bagunan-bangunan besar di kerajaan, sekaligus menyediakan tempat berteduh bagi burung pipit, burung layang-layang, dan burung merpati sambil mencegah kotoran burung merusak dinding-dinding bangunan sekitarnya.
Selain sebagai sangkar burung, istana burung juga memiliki pandangan keagamaan. Mereka beranggapan, dengan dibuatkan sarang mungil yang bagus, burung-burung tersebut pun akan membalasnya dengan perbuatan baik juga.
Dengan perhataian dan perawatan, bangunan tersebut mendorong kecintaan pada hewan di masyarakat Turki, warga bahkan mengadopsi beberapa julukan untuk rumah tersebut selama bertahun-tahun termasuk memakai istilah seperti "kuş köşkü" (paviliun burung), "güvercinlik" (sarang merpati) dan "serce saray" (istana burung gereja).
Saat ini, hanya tinggal beberapa saja dari istana-istana burung yang tersisa. Meski begitu, istana mungil tersebut telah mengakar dalam sejarah Turki. Hampir di setiap kota di negara Turki memiliki istana burung, contoh tertua adalah sebuah sarang yang dibangun di abad ke-16 yang menempel di jembatan Büyükçekmece di Istanbul, hingga hari ini masih utuh terjaga.
Hingga hari ini, jejak kerajaan Islam tersebut masih dapat dilihat lewat peninggalan bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur megah. Yang tak kalah menarik, elemen penting pada jejak peninggalan arsitektur kerajaan Ottoman di Turki adalah adanya istana burung sebagai bangunan tambahan yang menempel di dinding luar berbagai struktur kota.
Sarang burung yang menempel di berbagai Masjid, penginapan, perpustakaan, sekolah dan air mancur tersebut bukanlah bangunan dengan struktur beton sederhana. Ia merupakan sebuah miniatur istana mulai dari satu lantai hingga bangunan bertingkat tiga dengan ornamen rumit yang indah.
Masing-masing dirancang dengan estetika desain serupa dengan bagunan-bangunan besar di kerajaan, sekaligus menyediakan tempat berteduh bagi burung pipit, burung layang-layang, dan burung merpati sambil mencegah kotoran burung merusak dinding-dinding bangunan sekitarnya.
Selain sebagai sangkar burung, istana burung juga memiliki pandangan keagamaan. Mereka beranggapan, dengan dibuatkan sarang mungil yang bagus, burung-burung tersebut pun akan membalasnya dengan perbuatan baik juga.
Dengan perhataian dan perawatan, bangunan tersebut mendorong kecintaan pada hewan di masyarakat Turki, warga bahkan mengadopsi beberapa julukan untuk rumah tersebut selama bertahun-tahun termasuk memakai istilah seperti "kuş köşkü" (paviliun burung), "güvercinlik" (sarang merpati) dan "serce saray" (istana burung gereja).