Kita semua pasti mencari dan menginginkan sebuah cinta sejati, seorang belahan jiwa dan ingin menghabiskan sisa hidup bersamanya. Namun kita tak akan pernah tahu apa itu cinta sejati.
Bahkan banyak orang menikah dengan orang yang tidak benar-benar ia cintai, hanya untuk memenuhi apa yang seharusnya mereka lakukan dalam hidup. Sayangnya karena bukan atas dasar cinta, mereka harus berakhir pada perceraian. Sebenarnya tidak harus berakhir seperti itu bila mereka memahami perbedaan antara mereka.
Seseorang bercerita..
Saya bertemu dan menikah dengan suami pertama saya dan saat itu saya berpikir bahwa dialah belahan jiwaku dan 'sampai maut memisahkan' adalah hal yang menjadi keinginan kami hingga akhirnya ia memutuskan untuk bercerai. Kemudian setelah beberapa tahun melajang, saya bertemu dengan pria lain yang memutuskan untuk menikah.
Semua orang bertanya apakah dia seseorang yang benar-benar akan menjadi belahan jiwaku. Dalam hal ini saya tidak lagi mencari seseorang yang menjadi belahan jiwa. Saya hanya mencari seseorang yang benar-benar peduli dan mencintaiku. Delapan tahun kemudian, kami tetap bersama. Saya mungkin tidak menganggapnya belahan jiwa tapi dialah orang yang mau menghabiskan sisa hidupnya dengan saya.
Siapakah 'Soulmate' mu?
Pasanganmu tidak perlu harus menjadi belahan jiwamu, bisa jadi 'soulmate' mu adalah teman terbaikmu yang menjadi tempat kamu mencurahkan segala rahasia terdalammu. Yang dalam hal ini kamu tidak perlu menjalin hubungan romantis namun kalian memiliki hubungan mendalam yang tidak bisa tanpa yang lainnya.
Yang dikatakan sebagai soulmate adalah orang yang menginginkan semua yang terbaik untukmu tanpa sedikitpun ingin menyakitimu. Dan dia bukanlah seseorang yang akan menjadi pendamping seumur hidupmu.
Hanya karena kamu menikah dengan orang yang bukan soulmatemu bukan berarti pernikahanmu adalah pernikahan yang tidak sempurna. Pernikahanmu tetap bisa menjadi indah tanpa belahan jiwa yang menjadi idamanmu. Dalam pernikahan yang diperlukan adalah kerja sama antar pasangan, sediakan waktu pribadi untuk melakukan kegiatan masing-masing. Bahkan memiliki kegiatan terpisah dapat membuat kalian lebih dekat karena kalian akan lebih menghargai waktu ketika bersama.
Inspirasi : Jane Hurst - Lifehack
Bahkan banyak orang menikah dengan orang yang tidak benar-benar ia cintai, hanya untuk memenuhi apa yang seharusnya mereka lakukan dalam hidup. Sayangnya karena bukan atas dasar cinta, mereka harus berakhir pada perceraian. Sebenarnya tidak harus berakhir seperti itu bila mereka memahami perbedaan antara mereka.
Seseorang bercerita..
Saya bertemu dan menikah dengan suami pertama saya dan saat itu saya berpikir bahwa dialah belahan jiwaku dan 'sampai maut memisahkan' adalah hal yang menjadi keinginan kami hingga akhirnya ia memutuskan untuk bercerai. Kemudian setelah beberapa tahun melajang, saya bertemu dengan pria lain yang memutuskan untuk menikah.
Semua orang bertanya apakah dia seseorang yang benar-benar akan menjadi belahan jiwaku. Dalam hal ini saya tidak lagi mencari seseorang yang menjadi belahan jiwa. Saya hanya mencari seseorang yang benar-benar peduli dan mencintaiku. Delapan tahun kemudian, kami tetap bersama. Saya mungkin tidak menganggapnya belahan jiwa tapi dialah orang yang mau menghabiskan sisa hidupnya dengan saya.
Siapakah 'Soulmate' mu?
Pasanganmu tidak perlu harus menjadi belahan jiwamu, bisa jadi 'soulmate' mu adalah teman terbaikmu yang menjadi tempat kamu mencurahkan segala rahasia terdalammu. Yang dalam hal ini kamu tidak perlu menjalin hubungan romantis namun kalian memiliki hubungan mendalam yang tidak bisa tanpa yang lainnya.
Yang dikatakan sebagai soulmate adalah orang yang menginginkan semua yang terbaik untukmu tanpa sedikitpun ingin menyakitimu. Dan dia bukanlah seseorang yang akan menjadi pendamping seumur hidupmu.
Hanya karena kamu menikah dengan orang yang bukan soulmatemu bukan berarti pernikahanmu adalah pernikahan yang tidak sempurna. Pernikahanmu tetap bisa menjadi indah tanpa belahan jiwa yang menjadi idamanmu. Dalam pernikahan yang diperlukan adalah kerja sama antar pasangan, sediakan waktu pribadi untuk melakukan kegiatan masing-masing. Bahkan memiliki kegiatan terpisah dapat membuat kalian lebih dekat karena kalian akan lebih menghargai waktu ketika bersama.
Inspirasi : Jane Hurst - Lifehack