Tampilkan postingan dengan label Ragam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ragam. Tampilkan semua postingan

10 September 2022

Benarkah Ratu Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad SAW?

Tipsiana.com - Sebuah studi pada 1986 dari Burke Peerage, salah satu penerbit silsilah terbaik di dunia, menunjukkan bahwa pemimpin Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Ratu Elizabeth merupakan keturunan ke-43 dari Nabi Muhammad SAW.

Burke Peerage telah menerbitkan catatan silsilah kerajaan keluarga secara historis selama lebih dari 190 tahun. Ratu Elizabeth diklaim oleh beberapa sejarawan sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Meskipun sulit dicerna, namun dari sisi genealogis hal ini masuk dalam akal sehat.



Berikut merupakan rilis pers oleh Persatuan Pers Internasional seperti dilansir dalam laman Observer.

"Persatuan Pers Internasional

10 Oktober 1986

Muslim di Istana Buckingham

Selain campuran darah biru yang dimiliki oleh Ratu Elizabeth, terdapat darah Islam dari Nabi Muhammad SAW, seperti dalam Burke's Peerage, panduan geneologis untuk keturunan kerajaan. Hubungan darah tersebut muncul saat Harold B Brooks-Baker, direktur penerbit Burke, menulis untuk Perdana Menteri Margaret Thatcher agar memberikan keamanan yang lebih baik untuk keluarga kerajaan.

"Keturunan langsung keluarga kerajaan dari Nabi Muhammad tidak dapat diandalkan untuk selamanya melindungi keluarga kerajaan dari teroris Islam," katanya. Menyadari hubungan yang akan mengejutkan banyak orang, dia menambahkan, "Tidak banyak orang Inggris yang tahu darah Muhammad mengalir di tubuh Ratu. Namun, semua pemimpin agama Islam bangga dengan fakta ini."

Brooks-Baker mengatakan, bahwa darah Nabi Muhammad SAW mengalir ke keluarga kerajaan Inggris melalui raja-raja Arab di Seville yang pernah memerintah Spanyol. Dengan menikah, darah mereka mengalir ke raja-raja Eropa seperti Postugal dan Castille dan melalui merekalah darah tersebut sampai ke Raja Edward IV pada abad ke 15."

Kekhalifahan Umayyah merupakan khalifah Arab yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Khalifah tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar dimana puncaknya mereka memerintah di lebih dari 15 juta kilometer persegi dari Kaukasus (Eurasia) ke Semenanjung Iberia (Muslim Spanyol, Portugal, Andorra dan Gibraltar). Saat itu merupakan kerajaan terbesar kelima dalam sejarah, dimana mereka mengatur sekitar 62 juta orang atau 29 persen populasi dunia.

Ibukota Iberia Muslim atau Andalusia yang berjaya pada tahun 756 hingga 929 saat ini adalah Cordoba di Spanyol. Cordoba menjadi pusat budaya dan intelektual bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, dimana kemajuan dalam bidang sains, sejarah, geografi, astronomi dan matematika terjadi di sana. Bukanlah hal biasa terjadi dalam periode ini untuk perkawinan antaragama antara Muslim, Kristen, dan Yahudi.

Jatuhnya kekhalifahan Umayyah terjadi setelah Revolusi Abbasiyah antara tahun 661 hingga 750. Abbasiyah adalah sebuah dinasti yang dibentuk oleh Abu al-Qasim Muhammad ibn Abbad, yang diklaim sejarawan sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW melalui anak perempuan nabi, Fatimah.

Melalui garis keturunan Al-Qasim inilah sejarawan percaya bahwa Ratu Elizabeth memiliki darah nabi sebagai latar belakangnya. Al-Qasim menjadi penguasa Sevilla, sebuah wilayah muslim Spanyol dan memerintah hingga wafat pada tahun 1042. Setelah itu, cucunya Muhammad Al-Mu'tamid menguasai Cordoba pada 1071. Dia menjadi pemimpin terakhir Abbasiyah.

Pada tahun 1091, kerajaan Abbasiyah jatuh ke tangan dinasti Almoravid, sebuah dinasti kekaisaran Berber dari Morrocco. Berber adalah kelompok etnis yang berasal dari Afrika Utara.

Al-Qasim memiliki seorang putri bernama Zaida. Dia menjadi pengungsi Muslim yang melarikan diri ke istana Raja Alfonso VI, Raja Spanyol Leon, Castille dan Galicia, selama serangan yang terjadi oleh Almoravid pada kerajaan Abbasiyah.

Kemudian Zaida masuk agama Katolik Roma dan menikah dengan Raja Alfonso VI. Dia berganti nama menjadi Isabella setelah dia dibaptis. Dari pernikahannya, mereka memiliki tiga anak yang akhirnya memiliki lebih banyak keturunan.

Dua abad kemudian, pada 1352, keturunan Raja Alfonso dan Zaida, Maria de Padilla memiliki anak dengan Raja Peter dari Castille. Keduanya memiliki empat anak, dua diantaranya menikah dengan putra Raja Edward III dari Inggris.

Generasi setelahnya, Ratu Elizabeth lahir dan memiliki royalti penuh atas pencampuran keturunan dari peradaban Barat dan Timur.

Elizabeth II, Queen of the UK anak perempuan dari

George VI, King of the UK anak laki-laki dari

George V, King of the UK anak laki-laki dari

Edward VII, King of the UK anak laki-laki dari

Victoria, Queen of the UK anak perempuan dari

Edward, Duke of Kent and Strathearn anak laki-laki dari

George III, King of Great Britain anak laki-laki dari

Frederick, Prince of Wales anak laki-laki dari

George II, King of Great Britain anak laki-laki dari

George I, King of Great Britain anak laki-laki dari

Sophia, Electress of Hanover anak perempuan dari

Elizabeth of Bohemia anak perempuan dari

James I/VI, King of England, Ireland & Scotland anak laki-laki dari

Mary, Queen of Scots anak perempuan dari

James V, King of Scots anak laki-laki dari

Margaret Tudor anak perempuan dari

Elizabeth of York anak perempuan dari

Edward IV, King of England anak laki-laki dari

Richard Plantagenet, Duke of York anak laki-laki dari

Richard of Conisburgh, Earl of Cambridge anak laki-laki dari

Isabella Perez of Castille anak perempuan dari

Maria Juana de Padilla anak perempuan dari

Maria Fernandez de Henestrosa anak perempuan dari

Aldonza Ramirez de Cifontes anak perempuan dari

Aldonza Gonsalez Giron anak perempuan dari

Sancha Rodriguez de Lara anak perempuan dari

Rodrigo Rodriguez de Lara anak laki-laki dari

Sancha Alfonsez, Infanta of Castile anak perempuan dari

Zaida (aka Isabella) anak perempuan dari

Al-Mutamid ibn Abbad, King of Seville anak laki-laki dari

Abbad II al-Mutadid, King of Seville anak laki-laki dari

Abu al-Qasim Muhammad ibn Abbad, King of Seville anak laki-laki dari

Ismail ibn Qarais anak laki-laki dari

Qarais ibn Abbad anak laki-laki dari

Abbad ibn Amr anak laki-laki dari

Amr ibn Aslan anak laki-laki dari

Aslan ibn Amr anak laki-laki dari

Amr ibn Itlaf anak laki-laki dari

Itlaf ibn Naim anak laki-laki dari

Naim II al-Lakhmi anak laki-laki dari

Naim al-Lakhmi anak laki-laki dari

Zahra bint Husayn anak perempuan dari

Husayn ibn Hasan anak laki-laki dari

Hasan ibn Ali anak laki-laki dari

Fatimah bint Muhammad anak perempuan dari

Nabi Muhammad SAW




Sumber : https://www.republika.co.id/berita/p0fxok385/benarkah-ratu-elizabeth-ii-keturunan-nabi-muhammad-saw-part1

6 September 2022

Inilah Tiga Suku Tertua di Indonesia

Tipsiana.com - Berbicara tentang Indonesia, pasti kaya dengan suku bangsa. Bahasa yang berbeda antara satu dengan lainnya membuktikan kekayaan budaya dan sukunya.

Namun, taukah kamu ada beberapa suku yang sudah berumur ribuan tahun. Suku ini telah menjadi suku tertua di Indonesia. Bahkan, suku-suku ini lebih tua dibandingkan suku Indian lho!

Suku Gayo
Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah 3 suku tertua di Indonesia.

Suku Wajak

Beberapa arkeolog meyakini bahwa Suku Wajak merupakan suku tertua yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui adanya fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di daerah tersebut, yang juga menunjukan eksistensi manusianya yang telah terjadi ratusan ribu hingga juta tahun lalu.

Di sisi lain, dari beberapa cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, Suku Wajak menghilang dari peredaran sekitar 20 ribu tahun lalu. Beberapa ahli lain menyampaikan bahwa masyarakat Suku Wajak hijrah ke Jepang, tepatnya di Pulau Ainu dan Pulau Jumono, seusai letusan tiga gunung berapi di Indonesia yakni Gunung Toba, Gunung Dumpo, dan Gunung Krakatau yang mengakibatkan bencana Tsunami.

Meski begitu masyarakat desa Wajak mempercayai hadirnya suku tersebut. Konon Suku Wajak memiliki kehebatan yang berbeda dari suku-suku lain.

Masyarakat Suku Wajak, berani mengarungi samudera hanya dengan menggunakan perahu sampan dari pohon besar yang dilubangi. Selain itu Suku Wajak dikenal sebagai suku orang-orang cerdas.

Namun hingga saat ini belum ada runtutan sejarah yang jelas mengenai keberadaan suku ini. Lantaran, Suku Wajak menghilang secara misterius dan tidak diketahui keberadaannya.

Suku Kerinci

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa suku Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang pada awalnya datang ke Sumatra. Kelompok tersebut kemudian dikenal dengan ‘Kecik Wok Gedang Wok’ yang diduga telah berada di wilayah ‘Alam Kerinci’ semenjak 10.000 tahun yang lalu (Whitten, 1987). Para ahli belum bisa memastikan sebetulnya ‘Kecik Wok Gedang Wok’ termasuk ke dalam kelompok ras apa, karena mereka telah lebur dalam percampuran darah dengan penduduk yang datang kemudian. Sehingga sisa dari kelompok ‘Kecik Wok Gedang Wok’ ini sudah tidak ditemukan lagi.

Menurut Kern (1889) dan Sarasin (1982), pada tahun 4.000 SM telah terjadi perpindahan rumpun Melayu (rumpun Polinesia) dari Alam Melayu ke pulau-pulau di Lautan Teduh sebelah timur dan pulau-pulau di Lautan Hindia sebelah barat, maka terjadi pula perpindahan etnis dari satu tempat ke tempat lain pada Alam Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci. Alam Kerinci saat itu telah didiami oleh manusia ‘Kecik Wok Gedang Wok’. Jumlah Proto Melayu yang lebih dominan menyebabkan kelompok Kecik Wok Gedang Wok secara perlahan lenyap dalam percampuran darah. Kelompok tersebut selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci.

Dr. Bennet Bronson, peneliti dari Amerika Serikat bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta (1973) berpendapat bahwa suku bangsa Kerinci lebih tua dari bangsa Inka (Indian) di Amerika. Salah satu bukti yang dikemukakan adalah tentang kelompok ‘Kecik Wok Gedang Wok’ yang belum mempunyai nama panggilan secara individu, sedangkan suku bangsa Indian di Amerika diketahui sudah memiliki nama seperti Big Buffalo, dan Litte Fire.

Suku Gayo

Menelusuri Suku Gayo tidak banyak sumber atefak yang menjelaskan. "Sampai saat ini, sejarah suku bangsa Gayo belum terungkap secara pasti. Belum ditemukan sumber sejarah yang bisa menjadi rujukan asal mula suku bangsa Gayo," terang Giyanto, penulis buku Suku-suku Bangsa di Sumatera.

Suku Gayo dijelaskan melalui sejarah lisan yang turun temurun yang bersumber dari turunan Raja Linge. Kerajaan Linge merupakan kerajaan kuno di Aceh yang terbentuk pada 1025 M (416 H) dengan raja pertama Adi Genali.

Dalam Islam dan Budaya masyarakat Gayo Provinsi Aceh: Kajian Sejarah dan Sosial karya Arfiansyah, Gayo muncul pertama kali dalam literatur "Hikayat Raja-raja Pasai".

Hikayat itu menceritakan tentang para raja Aceh yang berkuasa sejak tahun 1280 sampai 1400.

Dalam literatur Melayu ini, suku Gayo berkaitan dengan penolakan masyarakat setempat untuk masuk Islam.

Masyarakat ini melarikan diri dengan mengikuti arah Sungai Peusangan ke hulu. Kelompok yang melarikan diri yang kemudian di sebut orang Gayo.

Mereka berhasil melarikan diri ke wilayah dataran tinggi di hulu sungai, kemudian kelompok ini masuk Islam dengan sendirinya. Kelompok ini diyakini menjadi cikal bakal dari suku Gayo.

Sumber: suara.com

1 September 2022

Empat Jenis Pelanggaran Listrik dan Dendanya, Bisa Sampai Kena Denda 2,5 Milyar!

Tipsiana.com - Jenis-jenis pelanggaran listrik perlu diketahui oleh pelanggan PLN agar tidak terkena sanksi maupun denda.Bagi masyarakat yang masih nekat melakukan pelanggaran listrik akan ditindak oleh tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

Perlu diketahui bahwa masyarakat yang melakukan pelanggaran listrik bisa dikenakan sanksi berupa pidana paling lama 7 tahun dan denda paling banyak Rp 2,5 miliar. 

Nah, contoh pelanggaran listrik yang sering ditemukan adalah menyambung listrik secara ilegal atau mencantol listrik. 



Lantas, selain itu, apa saja jenis pelanggaran listrik dan contoh pelanggaran listrik? Dikutip dari akun Instagram resmi PLN, berikut adalah jenis pelanggaran listrik dan contoh pelanggaran listrik yang perlu diketahui oleh masyarakat:

1. Pelanggaran golongan I (P-I)

Pelanggaran golongan I (P-I) adalah pelanggaran yang memengaruhi batas daya. 

Contoh pelanggaran I (P-I) adalah:
  • Mengganti miniatur circuit breaker (MCB) melebihi batas daya kontrak dengan PLN. 
  • Membuat MCB tak berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Jumper kawat MCB 

2. Pelanggaran golongan II (P-II)

Pelanggaran golongan II (P-II) adalah pelanggaran yang memengaruhi pengukuran energi. 

Contoh pelanggaran golongan II (P-II) antara lain:
  • Menggunakan alat penghemat listrik yang memengaruhi pengukuran.
  • Mengotak-atik atau merusak segel kWh meter.
  • Melubangi kWH meter, merusak tutup kWH meter, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

3. Pelanggaran golongan III (P-III)

Pelanggaran golongan III (P-III) adalah pelanggaran yang memengaruhi batas daya dan pengukuran energi. 

Contoh pelanggaran golongan III (P-III) antara lain:
  • Menyambung listrik secara ilegal atau mencantol listrik.
  • Menyambung langsung pada instalasi yang terdapat ID pelanggan PLN. 
  • Menyambung langsung listrik tanpa pengukuran dan pembatas.

4. Pelanggaran golongan IV (P-IV)

Pelanggaran golongan IV (P-IV) yaitu pelanggaran yang dilakukan bukan pelanggan atau tidak ada ID pelanggan. Contohnya pelanggaran golongan IV (P-IV) adalah mencantol listrik untuk pembangunan rumah, penerangan pesta, atau penerangan pasar malam secara ilegal. 

Sanksi dan denda pelanggaran listrik P2TL 

Sementara itu, dikutip dari Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 51 ayat 3 bahwa setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tahun dan denda paling banyak Rp 2,5 miliar. 

Demikian jenis pelanggaran listrik dan contoh pelanggaran listrik yang perlu diketahui oleh masyarakat serta denda dan sanksi jika melakukan pelanggaran listrik. 

Sumber: kontan.co.id

17 Maret 2020

Indonesia Tak Siap Hadapi Corona? Curhat Seorang Suspect Covid-19

Tipsiana.com - Seorang pasien suspect Corona menceritakan kegelisahannya soal penanganan pasien corona di Indonesia. Fachri Muchtar mengaku kuatir dengan pengalamannya selama berada dalam penanganan suspect Corona yang ia anggap sangat jauh dari siap. Rumah sakit rujukan di Indonesia terkesan gagap dan kurang fasilitas dalam menghdapi Pandemi ini. Berikut cuitannya di Twitter.

Gua resah dengan kondisi saat ini, gua pengen speak up sebagai pasien suspect Covid-19. Gua akan cerita tentang pengalaman gua sebagai pasien di salah satu RS Rujukan di Jakarta dan keresahan gua terkait corona.

a thread!!


Baru aja semalam gua dinyatakan sama dokter sebagai pasien suspect corona. Gejala yang gua alamin ya demam, batuk, sesak nafas, pilek, sakit tenggorokan sama lemas. FYI gua lagi karantina mandiri di rumah, setelah sebelumnya di rawat di ruang isolasi IGD.

Jadi gua masuk RS tuh kemaren sore, setelah sakit sesak dan batuk gua ga kunjung membaik padahal udh minum obat dokter. Akhirnya gua putuskan buat pergi ke RS Rujukan. Sampe sana langsung masuk IGD buat diperiksa, mulai dari ditanya-tanya, cek darah sampe rontgen paru.

Habis gua rontgent paru, gua dipindahkan lah ke ruang dekontaminasi, itu isinya orang batuk semua. Pokoknya batuk, mau dia terindikasi corona atau enggak digabung disitu. Satu ruangan bisa berisi 4-5 orang dengan ukuran ruangan yang gua kira paling 2x3 meter.
Fachri Muchtar

Di ruangan itu, ada 3 pasien tidur di ranjang pasien dan 2 orang duduk di kursi roda karena ga muat.
Fachri Muchtar

Nah, setelah nunggu beberapa jam (mungkin sekitar 1-2 jam), gua dikabarkan kalo gua adalah pasien suspect Covid-19 berdasarkan gejala dan riwayat perjalanan gua. Akhirnya gua dipindahkan ke ruang khusus isolasi pasien Covid-19.

Selain gua, ada satu lagi seorang bapak yang juga dipindahkan karena beliau sama kaya gua, pasien suspect covid-19.
Fachri Muchtar

Mau tau gimana kondisi ruangannya? ruangan isolasi ini diisi sama 6 orang pasien dengan kriteria sakit beda-beda. Mulai dari yang keliatan sehat sampe yang batuknya sering tuh ada, dicampur di ruang itu. https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2020/03/16/08104271/satu-malam-berkerumun-di-ruang-isolasi-rsud-pasar-minggu selengkapnya lu bisa baca berita kompas itu.

Oiya, di ruangan itu cuman ada 3 bed kasur, sedangkan pasiennya ada 6. Jadi terpaksa sebagian harus duduk di kursi roda. Gua sendiri duduk di kursi roda dari di ruang dekontaminasi sampe baru dapat kasur tadi pagi.

Lanjut ya, dari 6 orang tersebut, 2 diantaranya malam itu langsung dirujuk ke RS Rujukan yang lain. Sedangkan sisanya menunggu kamar isolasi rawat inap kosong atau ada RS Rujukan lain yang mau nerima, sedangkan kondisinya semua RS Rujukan tuh penuh.


Akhirnya gua dan 3 orang lainnya cuman bisa saling ngobrol aja sambil nunggu kepastian kapan kita di tes swab (tes corona) dan kepastian ruangan.

Akhirnya, sekitar jam 11 siang kita di tes swab oleh tim dokter. Hasil tes swab baru bisa diketahui paling cepet 3 hari. Lama banget ga tuh? Mangkanya ga heran di mata najwa Gub DKI sama Gub Jabar pengen tes mandiri. Soalnya kalo nunggu pusat lama banget.

Oiya, setelah tes swab kita semua dianjurkan untuk pulang dan karantina mandiri di rumah sambil nunggu hasil. Kalo positif, ya kita bakal dijemput pake ambulans. Ini juga dilakukan karena jumlah ruang isolasi terbatas, sedangkan jumlah pasien suspect dan positif terus nambah.

Tadi gua sempet ngobrol juga sama dokternya, dan dia mengakui kalo Indonesia tuh ga siap ngadapin corona. Sangat gagap bahkan dalam pelayanan medis. Dengan metode tes swab yang kayak sekarang, ga heran kalo banyak yang underdiagnosed.

Kenapa gua bilang banyak yang underdiagnosed (Jumlah angka official jauh lebih kecil dr jumlah kasus real di lapangan) ? ya karena ga semua orang bisa ngecek dan mau ngecek. Fasilitas kita masih sangat terbatas, bahkan petugas medis yang nanganin pasien aja gabisa tes swab.

Kenapa sih ini semua bisa terjadi? ya karena Indonesia tuh SOMBONG! Sangat meremehkan virus ini ketika pertama kali muncul di Wuhan. Alih-alih mempersiapkan dengan serius, kita malah jadikan bahan bercandaan dan menantang riset havard yang bilang virus ini sudah ada di Indonesia.

Pada awal-awal virus ini muncul, kita lebih memilih buat bayar influencer 72M dan kasih diskon pesawat. Disaat negara lain serius memandang corona, negara ini malah meremehkan. Jangan heran kalo sekarang kita gagap menangani ini. Karena kita ga siap!

Bahkan ketika Covid-19 sudah mulai mewabah di Indonesia, Menkes kita masih sempat-sempatnya mengedepankan hal simbolik, seperti pengangkatan Duta Imunitas Corona Sejati, daripada konkret membenahi masalah pelayanan kesehatan kita.


Oiya, gua melakukan pengetesan ini atas inisiatif pribadi, Karena bagi gua, disaat respon negara yang lama. Kita sebagai warga negara harus pro-aktif. Gua gamau tanpa disadari menjadi penyebar Virus Covid-19. Kalo gua positif, ya pada akhirnya gua bisa tracing dan melindungi orang-orang disekitar gua dengan gua isolasi dan menyuruh mereka cek juga. Akhirnya makin banyak kan yang di cek, dan makin bagus. Kalo pun negatif ya alhamdulillah.

Alasan gua buat thread ini juga ya biar orang-orang waspada sih dan gua pengen nunjukin, bahwa menjadi suspect Covid-19 bukanlah sebuah aib. Kita harus melawan stigma. Mungkin next time, kalo gua positif gua bakal bagiin riwayat perjalanan gua.

Biar semakin banyak yang aware, waspada dan akhirnya mau meriksain dirinya.

Ada hal yang perlu saya garis bawahi, agar tidak salah paham dengan thread saya di atas.
1. Saya tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak RS tempat saya di isolasi. Saya membeberkan itu untuk memberikan gambaran bagaimana belum siapnya fasilitas kesehatan kita menghadapi Covid-19.

Sekaligus menunjukan betapa rentannya tenaga medis kita, karena mereka sendiri belum bisa tes swab. Pihak RS tentu sudah mencapai batasannya, karena sulit menambah ruang isolasi mendadak disaat jumlah pasien meningkat.

Mangkanya diperlukan intervensi dari pemerintah pusat dan daerah untuk sama-sama membangun fasilitas kesehatan yang siap menangani Covid-19 ini. Jangan sampai keterbatasan lapangan ini didiamkan.

2. Bukan bermaksud untuk menyalahkan pak jokowi. Tapi memang beberapa kebijakan hanya beliau yang bisa keluarkan, sesuai amanat UU. Seperti kebijakan lockdown dan tentu ada konsekuensi yang harus dipenuhi jika lockdown dilaksanakan seperti yang telah saya jelaskan di atas.

Pemerintah daerah juga bukan berarti pasif. Sudah seharusnya pemda lebih proaktif dalam beberapa hal, misalnya proaktif untuk mengajukan tes di daerahnya seperti DKI dan Jabar, atau bisa juga proaktif meningkatkan kualitas pelayanan di lapangan dan mengusulkan daftar RS Rujukan tambahan di wilayahnya ke kemenkes.

3. Jangan enggan untuk memeriksakan diri mu. Dengan banyak yang ketauan statusnya, makan akan lebih mudah melakukan tracing penyebaran Covid-19 di masyarakat.



30 Oktober 2019

Polisi Dilempar Tahi Masih Bisa Mandi, Mahasiswa Ditembak Mati Mustahil Hidup Lagi

Tipsiana.com - Sungguh, saya masih berusaha untuk tidak percaya, bahwa yang kalian lemparkan kepada polisi adalah tahi, bukan sanksi disiplin berupa teguran tertulis.

Enam polisi Sulawesi Tenggara dikenai sanksi disiplin. Mereka adalah AKP Diki Kurniawan, Bripka Muhammad Arifuddin, Bripka Muhammad Iqbal, Brigadir Abdul Malik, Briptu Hendrawan, dan Bripda Fatur Rochim Saputro. Keenam aparat tersebut kena sanksi disiplin karena membawa senjata api saat bertugas (mengamankan) unjuk rasa mahasiswa di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September 2019.


Dalam demo tersebut, dua mahasiswa, yakni Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi tewas. Randi dan Yusuf tewas setelah peluru menembus tubuh mereka, diduga peluru dari senjata api polisi.

Ketika keenam polisi tersebut diselidiki sesama polisi, publik berharap institusi penegak hukum ini sedang bermaksud mengusut pelaku pembunuhan Randi dan Qardawi. Wong Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian, sudah bilang nggak boleh dan nggak ada polisi membawa senjata api untuk menangani demo. Lha kok ini ada orang mati kena tembakan?

Tapi, lagi-lagi polisi bikin kecewa. Sudahlah tak menemukan pembunuh Randi dan Yusuf, keenam polisi pembawa senjata api itu hanya divonis tidak menaati perintah pimpinan, yaitu membawa dan menyalahgunakan senjata api pada saat melaksanakan tugas.

“Terhadap AKP Diki Kurniawan bersama lima orang terduga pelanggar lainnya dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun, penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun, penundaan pendidikan selama satu tahun, dan penempatan di tempat khusus selama 21 hari,” demikian bunyi salinan keterangan pers Polda Sultra seperti dikutip BBC Indonesia.

Sementara itu, mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) masih melakukan unjuk rasa demi keadilan. Mereka menuntut identitas polisi yang menembak Almarhum Randi dan Yusuf segera dibuka dan diberi hukuman setimpal.

Well, mau dipikir kayak gimana, sanksi disiplin untuk 6 polisi yang “menyalahgunakan senjata api” itu memang terlalu ringan. Padahal polisi sudah mengumumkan, di antara 6 polisi itu memang ada yang melepaskan tembakan.

Tidak salah dong jika sanksi seringan teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun, penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun, penundaan pendidikan selama satu tahun, dan penempatan di tempat khusus selama 21 hari dicibir terlalu ringan.


Maka, ketika polisi dilempar tahi oleh mahasiswa, alasannya kuat dan jelas: mereka sudah sangat kesal dengan ketidakadilan ini. Jadi, mengapa sampai ada influencer seperti Kang Maman mendayu-dayu sok sedih ketika polisi dilempar tahi. Ini tahu, bukan batu, apalagi peluru. Bisa bayangkan kalau ada orang sipil yang berani-beraninya menembaki sesama sipil, apalagi aparat, ia akan dihukum seperti apa? Tentu mustahil cuma diberi teguran tertulis.

Potensi kekerasan saat bertugas adalah risiko pekerjaan aparat. Itulah mengapa polisi punya tameng. Ya dipakai dong untuk menepis tahi-tahi yang perlu saya akui, dibungkus dengan rapi itu. Bayangkan, kamu menyerok seember tahi sapi, menyimpannya di ember yang lebih kecil, menggunakan sendok kamu membungkus tahi itu ke dalam bungkus lebih kecil lalu mengikatnya dengan rapat. Ketelatenan mengikat plastik isi tahi ini perlu mendapat pujian.

Polisi dilempar tahi juga bukan petaka dan akhir dunia. Meski memang, saya akui, melempar tahi ini bukan perbuatan terpuji. Mahasiswa perlu tahu kalau harga ngelondri itu mahal. Apalagi kalau sudah risih pakai seragam bekas tahi. Noda bekas tahi itu sangat sulit hilang. Malunya sampai ke sumsum tulang.

Hari-hari ini, lebih murah ngelondri kaos yang bolong kena tembakan ketimbang bekas kena tahi sapi. Berapa sih ongkos reparasi kaos yang bolong kena tembakan? Bawa ke tukang jahit minta ditambal juga selesai. Nah, seragam kena tahi sapi itu baru ancaman kepada seragam sebagai wujud keamanan dan kestabilan investasi.

Oleh sebab itu, ke depan, kalau mau demo lagi, jangan bawa tahi buat dilempar ke arah polisi. Bayangkan, jika itu dilakukan terhadap dirimu, saudaramu, orangtuamu atau anak-anakmu. Setega itukah dirimu? Sudah hilangkah keberadaban kita?

Sungguh, saya masih berusaha untuk tidak percaya, bahwa yang kalian lemparkan kepada polisi, adalah tahi, bukan sanksi disiplin berupa teguran tertulis.

Oleh : Yamadipati Seno
Sumber : https://mojok.co/yms/ulasan/pojokan/polisi-dilempar-tahi-masih-bisa-mandi-mahasiswa-ditembak-mati-mustahil-hidup-lagi/

2 Oktober 2018

Gempa yang Tak Biasa, Rumah Berjalan Tanah Terbelah

Tipsiana.com - Sebuah renungan betapa tak berdaya dan lemahnya kita di hadapan pemilik alam semesta.

Sering saya rasakan gempa, tapi kali ini berbeda. Akibat gempa beberapa ruas tanah Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergeser ratusan meter, beberapa rumah daerah perumnas tenggelam dalam tanah sekitar 5 meter, dan ada gundukan besar setinggi rumah terjadi begitu saja. Banyak BTN Petobo hancur, berpindah posisi dan tenggelam ke dalam tanah.

Mohon maaf saya menulis, bukan berkeluh kesah, tapi jiwa menulis saya memaksa untuk itu. Setidaknya jika terjadi gempa susulan dan waktu saya telah tiba, biarlah ini jadi update terakhir dari saya.


Saya sulit percaya, ilmu alam saya tak sampai di tingkat ini. Ini fenomena alam langka bagi saya. Hujan sangat deras, malam tadi (30/9) saat gempa susulan, tanah di Kelurahan Petobo terbelah, beberapa rumah tenggelam dan berjalan terguling seperti terseret banjir sejauh puluhan meter. Beberapa rumah berpindah posisi.

Saya yakin setelah ini BPN kesulitan mematok tanah sesuai sertifikat.
Ada gadis remaja sedang mengendarai motor di daerah petobo, tiba-tiba tanah terbelah, ia teggelam dalam tanah tertimbun sampai bagian leher, beruntung warga segera menolong.

Tanah terbelah dan ambruk lumayan lebar, sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter. Setelah gempa susulan lagi, tertimbun lagi menjadi rata.

Rumah paman saya di sekitar Islamic Center Kel. Petobo hilang tak berbekas. Paman saya masih melihat rumahnya berjalan sendiri. Yang mengherankan, tiba-tiba paman saya sudah berada di dekat Terminal Petobo yang jaraknya hampir 1 kilometer. Padahal dia hanya tiarap.


Saya sering baca artikel tentang gempa, namun keanehan ini di luar batas pikiran saya. Kira-kira Anda tiarap berlindung di halaman rumah, rumah berjalan, tiba-tiba kita sudah berada di tempat lain. Tapi itulah adanya.

Malam ini di RS. Bhayangkara, lebih 700 mayat sudah dikumpulkan, masih ada ratusan lagi tertimbun reruntuhan dan lumpur. Kehilangan kerabat ternyata menyakitkan.
Banyak kawan saya meninggal dunia, lainnya masih belum ditemukan termasuk ponakan saya.

Hujan malam ini cukup deras disertai angin kencang. Semoga hari ini belum kiamat, bukan hari akhir bagi kami.

Jika ini adalah takdir akhir bagi kami, izinkan saya memohon maaf sebesar-besarnya, atas segala canda atau apa saja yang tidak berkenan di hati seluruh keluarga, sahabat, rekan bisnis dan teman-teman.

Wassalam.

(Heri Mulyadi seperti dituturkan Imran Fahrudin, salah satu warga korban gempa dan sunami Palu Donggala)

Berikut video bumi bergeser akibat gempa Palu dan Donggala:

24 Juli 2018

Batu Tembok Ratapan Runtuh

Tipsiana.com - Tembok ratapan adalah tempat ibadah Yahudi yang telah berdiri sekitar 2000 tahun. Tempat ini dianggap suci oleh orang Yahudi karena merupakan Kuil Suci yang dibangun oleh Raja Herodes. Kuil tersebut hancur setelah terjadi pemberontakan orang-orang Yahudi terhadap kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.

Orang Yahudi percaya tembok ratapan tak ikut hancur karena di dalamnya berdiam "Shekhinah" (kehadiran Ilahi), sehingga bila mereka berdoa di hadapan dinding sama artinya berdoa kepada Tuhan.


Senin pagi, 23 Juli 2018, sebuah batu besar dari Tembok Ratapan (Western/Wailing Wall) tempat pemujaan Yahudi runtuh dan jatuh ke landasan doa. Meski tak ada cedera dalam insiden di dekat Robinson's Arch, di sebelah selatan alun-alun doa utama, tetapi batu itu mendarat sangat dekat dengan seorang wanita Yahudi yang tengah berada disitu.

Menurut laporan "Times of Israel", insiden tersebut terjadi sehari setelah tempat suci Yahudi itu dipenuhi dengan jamaah yang menandai peristiwa Tisha B’Av, penghancuran kedua kuil Yahudi di Yerusalem. Puluhan ribu orang Yahudi Israel juga berbondong-bondong ke alun-alun doa utama dari Tembok Barat antara Sabtu malam dan Minggu malam untuk menandai hari itu.


"Ini adalah insiden yang tidak biasa dan paling jarang yang belum terjadi selama beberapa dekade," kata Rabbi Yahudi Shmuel Rabinovitch. "Fakta bahwa insiden yang kuat ini terjadi sehari setelah Tisha B’Av, di mana kami berduka atas penghancuran kuil kami, menimbulkan keraguan dan pertanyaan yang jiwa manusia terlalu kecil untuk dibendung, dan membutuhkan pencarian jiwa."


Tembok Ratapan (dulu namanya Tembok Barat/Western Wall, lalu dikenal sebagai Wailing Wall/Tembok Ratapan) adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi.

Berikut Videonya:

Seorang Arkeolog Israel, Zachi Dvira, bahkan memperingatkan bahwa seluruh wilayah Tembok Ratapan telah menjadi area berbahaya, yang bisa runtuh kapan saja dan mengakibatkan korban jiwa.

Pada Agustus 2014, para peneliti Israel juga telah memberi peringatan akan bahaya runtuhnya tembok ratapan. Batuan besar yang menyusun tembok telah mengalami pengikisan dengan cepat akibat erosi, menyebabkan dinding menjadi tidak stabil. Mereka memperkirakan dalam waktu beberapa puluh tahun kedepan, tembok tersebut akan runtuh.

Namun tampaknya jatuhnya batu besar pada senin kemarin telah membuktikan perkiraan mereka ternyata datang lebih cepat.